Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sumbang Sapi Seberat 1 Ton untuk Warga Kupang

Kompas.com - 01/09/2017, 15:55 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyumbang seekor sapi berbobot satu ton kepada warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sumbangan sapi berukuran jumbo itu diserahkan Wakil Gubernur NTT Benny Alexander Litelnoni kepada pengurus Masjid Al Fattah Kelurahan Solor Kecamatan Kota Lama Kota Kupang, Haji Idrus Lamaya, di halaman Masjid Al Fattah, Kupang, Jumat (1/9/2017).

Wakil Gubernur NTT Benny Litelnoni mengatakan, sumbangan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah merupakan bentuk rasa syukur atas hari yang bersejarah dan hari kemenangan bagi umat Muslim sehingga pemerintah pusat dan pemerintah provinsi memberikan apresiasi serta dukungan kepada Muslim yang merayakannya.

“Sapi berukuran besar ini dikirim oleh Pak Jokowi dari Bandung, Jawa Barat khusus untuk warga Kota Kupang dan lebih khususnya Masjid Al Fattah,” kata Litelnoni yang disambut tepuk tangan umat Muslim yang hadir.

(Baca juga: Sapi Jokowi di Masjid Istiqlal Disebut Paling Berat)

Pemerintah provinsi NTT, kata Litelnoni, memberikan apresiasi atas kebersamaan dan solidaritas yang tinggi dalam menciptakan keamanan serta ketertiban masyarakat demi suksesnya pembangunan di daerah itu.

"Kiranya lewat sumbangan ini jangan dilihat dari besar kecilnya tetapi merupakan suatu bentuk partisipasi yang memiliki makna untuk senantiasa tetap menjaga persatuan dan kesatuan di antara kita," kata dia.

Imam Masjid Al Fattah, H Idrus Lamaya, mengatakan bahwa pihak masjid berterima kasih atas sumbangan sapi dari Presiden, Gubernur, serta Wakil Gubernur NTT.

"Atas nama umat, kami sampaikan banyak terima kasih atas sumbangan hewan kurban semoga yang maha kuasa memberikan pahala setimpalnya," ujar Imam Idrus.

Adapun hewan kurban yang disembelih di 60 masjid di Kota Kupang pada Idul Adha tahun ini mencapai 490 ekor sapi dan 1.425 ekor kambing.

Sumbangan hewan kurban terbanyak berasal dari kelompok Kerukunan Sosial Keluarga Jawa yang menyumbang 44 ekor sapi dan 34 ekor kambing.

Disusul Yayasan Ibadurachman Kupang dengan sumbangan 36 ekor sapi dan 35 ekor kambing, serta dari Nurul Hidayah Kelapa Lima yang menyembelih 26 ekor sapi dan 39 ekor kambing.

Pemeriksaan hewan kurban 

Terkait pemotongan hewan kurban di 60 masjid di Kota Kupang ini, puluhan dokter hewan dan calon dokter hewan dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang memeriksa kesehatan hewan yang akan dikurbankan.

Rektor Undana Kupang Fredrik L Benu mengatakan, pihaknya sudah melepas sekitar 50 dokter hewan, calon dokter hewan, serta mahasiswa kedokteran hewan ke 60 masjid.

Menurut Fredrik, hal itu sebagai bentuk kepedulian dari Undana yang berpartisipasi aktif dalam perayaan Idul Adha tahun ini. Selain itu, pihak Undana menyerahkan bantuan hewan kurban ke sejumlah masjid.

"Hari ini secara simbolis kami serahkan sapi di Masjid Al Ikhlas Bonipoi Kupang. Kami merasa bahwa Undana tidak cukup saja seperti menara gading, yang hanya mengejar ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga harus membangun hubungan sosial dengan masyarakat," ujar Fredrik.

Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Undana Maxs UE Sanam mengatakan, pihaknya berkerja sama dengan Dinas Pertanian Kota Kupang, khususnya bidang peternakan dan kesehatan hewan untuk pemeriksaan kesehatan hewan di puluhan masjid itu.

"Jadi ada dua pemeriksaan pada hewan yakni sebelum pemotongan untuk menyatakan apakah hewan ini sehat dan layak untuk disembelih dan dan setelah disembelih," ucap Sanam.

(Baca juga: Dokter Hewan dari Undana Pantau Pemotongan Hewan di 60 Masjid )

Setelah hewan disembelih lanjut Sanam, pihaknya menganalisis kembali hal-hal yang mungkin terlewat saat pemeriksaan fisik.

Jika ditemukan cacing atau daging yang tidak higienis, maka disarankan untuk tidak dikonsumsi.

"Kita khawatirnya ada sapi yang terkena penyakit menular seperti antrax dan penyakit lainnya itu kan berbahaya. Tapi yang kita temukan hanya hewan hidung berair dan suhu badan hewan yang tinggi. Tapi itu dagingnya tetap dikonsumsi," kata dia.

Untuk hewan yang suhu badannya panas, misalnya di atas 40 derajat celcius, akan ditahan dulu dan dilakukan pemeriksaan ulang.

Kalau suhunya sudah turun menjadi 39 derajat celsius, hewan itu akan rekomendasikan untuk disembelih.

"Indikator suhu menjadi penting buat dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan ulang, sehingga hewan yang disembelih nanti sudah layak dikonsumsi," kata dia.

Kompas TV Menjelang perayaan Idul Adha atau hari raya kurban ini, ternyata membawa berkah tersendiri bagi jasa salon kecantikan hewan kurban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com