Shalat Idul Adha di Banda Aceh Diramaikan Wisatawan Malaysia

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Warga di Banda Aceh melaksanakan ibadah shalat Idul Adha di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Jumat (1/9/2017).

Panitia Penyelenggara Peringatan Hari-hari Besar Islam (P3HBI) Provinsi Aceh menetapkan tata laksana shalat Idul Adha pada 10 Zulhijjah 1438 Hijriah yang bertepatan dengan 1 September 2017 dilaksanakan di Lapangan Blang Padang Banda Aceh.

Hal ini dilakukan mengingat membeludaknya jemaah shalat Idul Adha yang dipastikan tak mampu ditampung di masjid utama, yakni Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, meskipun masjid itu sudah direnovasi dan diperluas.

Shalat Idul Adha kali ini dipimpin Imam Besar Mesjid Raya Baiturrahman, Ridwan Johan. Sementara itu, yang menjadi khatib adalah Harmen Nuriqman, pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh.

(Baca juga: Saat Pemimpin Umat Lintas Agama Kunjungi Masjid di Malam Idul Adha...)

Dalam khotbahnya, khatib mengajak umat Islam untuk memberi kepercayaan penuh kepada pemimpin agar roda pemerintahan berjalan dengan baik.

Shalat Idul Adha ini tak hanya diramaikan warga setempat, tetapi juga oleh sejumlah wisatawan Muslim asal Malaysia.

Selain merayakan Idul Adha di Banda Aceh, para wisatawan Muslim Malaysia ini melakukan ibadah kurban di Banda Aceh. 

“Ini pertama kali ke Banda Aceh, tak menyangka jemaah begitu banyak jumlahnya, dan suasaha shalat juga sangat khusyuk, senang sekali rasanya,” ujar Arlinda Binti Maik, seorang wisatawan asal Malaysia, Jumat. 

(Baca juga: Saat Pemimpin Umat Lintas Agama Kunjungi Masjid di Malam Idul Adha...)

Arlinda dan 40 wisatwan asal Malaysia lainnya tak hanya mengikuti shalat Idul Adha, tetapi juga akan melakukan ibadah kurban bersama santri pada Dayah Bakri di kawasan Aceh Besar.

“Kami sengaja datang ke Aceh dengan niat ingin beribadah dan berbagi juga kepada sesama, oleh karenanya kami juga akan menyembeli hewan kurban bersama santri-santri di dayah di Aceh ini,” kata Arlinda.

Usia shalat, warga menghadiri open house di pendopo gubernuran yang dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban di tempat masing-masing.