Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Saya Senang Garam Langka

Kompas.com - 18/08/2017, 17:20 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti mengaku senang dengan kelangkaan garam yang terjadi di Indonesia.

"Kalau saya senang garam langka," kata Susi saat ditemui seusai memberikan kuliah umum dengan tema perikanan untuk kemandirian bangsa dan peningkatan daya saing ekonomi di Bale Sawala, Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (18/8/2017).

Baca juga: Datang ke ITB Bersandal, Menteri Susi Minta Maaf

Menurut Susi, kelangkaan garam justru menjadi keuntungan untuk petani garam karena harga garam menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. 

"Yang penting tidak sampai tidak ada. Kalau langka saja untuk menaikkan harga garam bagus untuk petani," ujarnya. 

Susi menjelaskan, selama ini petani garam dirugikan karena impor garam masuk ke Indonesia terlalu bebas. 

"Ini tahun pertama KKP dilibatkan dalam hal mengatur rekomendasi impor garam. Dulu, (impor) bebas, impor bocor, akhirnya harga garam jatuh. Petani mati karena harga per kilogram cuma Rp 200 perak," akunya. 

Baca juga: Susi: Makan Ikan Tongkol dan Mujair yang Produk Lokal, Jangan Salmon

Kementerian Kelautan dan Perikanan, lanjut Susi, akan terus membantu agar petani garam diuntungkan dalam situasi saat ini. 

"PT Garam akan menjaga harga garam dari petani di level Rp 1.000 ke atas. Tugas KKP untuk membantu petani. Kalau kelangkaan garam, secara, barang ada di menteri perdagangan. Kalau saya jujur senang karena harga garam bagus," tandasnya.

Kompas TV Aksi mengemudi motor trail dilakukan Susi saat berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com