Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Ombak Terbitkan Asa Anak-anak di Pesisir Pantai Padang (1)

Kompas.com - 07/08/2017, 10:40 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

Ada empat hal yang diajarkan di Tanah Ombak, yaitu belajar pengetahuan, membaca, mengembangkan potensi dan kemandirian. Menurut Hendri, dengan metode belajar sambil bermain yang diterapkan, membuat anak-anak semakin betah.

Kemampuan berbahasa asing juga diajarkan untuk anak-anak. Apalagi, Kampung Purus merupakan kawasan wisata yang saat ini dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat. Kemampuan bahasa Inggris ini bisa jadi bekal bagi anak-anak di sana untuk ke depannya.

"Penguatan intelektual anak-anak dan penguatan kemandirian membutuhkan waktu yang lama. Kami sangat menjaga itu. Ibarat pohon jati yang bisa dilihat hasilnya dalam waktu yang lama," tuturnya.

Sementara itu, KW mengatakan, nama Tanah Ombak diambil dari karya sastra Abrar Yusra, seorang budayawan Sumatera Barat. Nama itu dianggap cocok karena Tanah Ombak mengajari anak-anak yang tinggal di pesisir Pantai Padang.

KW menyebut, Tanah Ombak adalah tempat anak-anak belajar untuk meningkatkan minat baca dan kreativitas. Anak-anak sejak usia TK hingga SMA dilibatkan dalam berbagai kegiatan, seperti membaca, menulis, mendongeng, menari, bermain musik, dan teater.

“Di sini, anak-anak diajarkan tidak boleh bicara kotor, dilarang main fisik, harus menjaga kebersihan sanggar dan lingkungan, dan belajar menyimak materi dan menceritakan kembali.” kata KW.

Dia mengatakan, meski butuh waktu lama untuk menciptakan peradaban sosial di lingkungan itu, setidaknya buah manis itu bisa dirasakan saat ini.

Contohnya saja, Tanah Ombak mampu meraih Anugerah Literasi Minangkabau 2016, Komunitas Terbaik I Sumatera Barat, Penampilan Terbaik pada Festival Teater Anak-anak Nasional 2014 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Prestasi teranyar, mereka menjadi Juara I Regional Sumatera dalam Gramedia Reading Community Competition (GRCC) 2016.

KW merasa senang dengan perubahan perilaku anak-anak di Tanah Ombak. Lewat nilai-nilai pendidikan serta seni budaya yang diajarkan, mereka mengasah karakter ke arah yang lebih baik.

Meski perubahan itu sudah ada, namun rasanya Hendri dan KW belum puas atas capaian itu. Bagi keduanya, benih-benih kebaikan harus terus ditabur agar menghasilan generasi bermoral dalam mengarungi dashyatnya gelombang ombak lautan kehidupan.

"Revolusi mental bisa dimulai dari sini. Tanah Ombak memotivasi anak-anak untuk berbuat baik dalam bentuk-bentuk yang sederhana," kata KW.

Bersambung: Tanah Ombak dan Vespa Butut Kutemui Kamu Sampai Baca (2)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com