Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Motif Pembunuhan Calon Pengantin hingga SBY Bilang Demokrat Bisa Tersinggung

Kompas.com - 15/06/2017, 08:31 WIB

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan Chatarina Wiedyawati (30) oleh calon suaminya sendiri, Martinus Asworo (33), diekspos di Mapolda Sumatera Selatan kemarin siang.

Selain keterangan dari polisi, Martinus yang telah ditetapkan sebagai tersangka tunggal pembunuhan calon pengantin itu juga memberikan keterangan seputar aksinya. Martinus mengakui perbuatannya dan mengungkap motif yang melatarbelakanginya.

(Baca juga: Perjuangan Anak Satpam Bisa Kuliah di UGM dengan Keterbatasan Ekonomi)

Dari Garut, kasus anak gugat ibu dan keluarganya senilai Rp 1,8 miliar memasuki sidang putusan. Hakim menangkan sang ibu dan menolak seluruh gugatan dari anak sulung dan menantunya.

Namun demikian, setelah kalah di sidang, Handoyo Adianto, suami dari anak yang menggugat Siti Rokayah ini memutuskan untuk kembali melapor ke polisi.

(Baca juga: Pesantren Ini Kerap Jadi Tempat Belajar Islam Toleran Pelajar Asing)

Sementara itu, sejumlah berita terkait Safari Ramadhan yang dilakukan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Jawa Tengah juga menjadi pilihan pembaca. SBY menyampaikan catatan tentang Partai Demokrat dan melontarkan kritik untuk pemerintah.

Berikut ini 5 berita terpopuler dari seantero Nusantara sepanjang hari kemarin yang tak boleh Anda lewatkan:

1. Ini Motif Sang Kekasih Membunuh Calon Pengantinnya

KOMPAS.com/Berry Subhan Putra Martinus Asworo, pelaku pembunuhan Chatarina Wiedyawati, kekasihnya sendiri, memberikan keterangan di Mapolda Sumsel, Rabu (14/6/2017) siang.
Martinus Asworo (31), tersangka pembunuhan Chatarina Wiedyawati alias Wiwid (30), kekasihnya sendiri, akhirnya ditangkap polisi di Kota Bandar Lampung, setelah sempat buron belasan hari.

Kasubdit III Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Sumsel, AKBP Erlintang Jaya, menyebutkan, motif pembunuhan calon pengantin tersebut karena didasari oleh rasa malu.

Menurut dia, Asworo mengaku kepada kekasihnya bahwa dirinya sudah mapan dan memiliki percetakan. Namun ternyata Asworo bekerja di tempat fotocopy di sekolah Xaverius Bangau Kota Palembang.

"Dia malu. Akhirnya dia rencanakan pembunuhan," kata Erlintang kepada Kompas.com, Rabu (14/6/2017).

Dia menyebutkan, Wiwid dibunuh saat perjalanan ke Palembang.  Korban tewas akibat dipukul dengan besi setir mobil. kemudian tubuh korban dibuang di semak-semak.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Pembunuhan Calon Pengantin Diawali Cekcok karena Biaya Nikah
TOPIK: Calon Pengantin Dibunuh Kekasihnya


2. Cinta Suci Calon Pengantin Berakhir Tragis di Tangan Kekasih

dok. Facebook/Sumsel.tribunnews.com Chatarina Wiedyawati (kanan), semasa hidupnya, dan calon suaminya, Martinus Asworo.
Tak pernah terbayangkan oleh Alfian Nur Budi Prasetyo (25) bahwa dress berwarna merah, rangkaian bunga, balon bertuliskan 'I Love You', serta softlense yang disiapkannya sebelumnya untuk saudara sepupunya, Chatarina Wiedyawati (30), harus berujung di pemakaman.

Barang-barang itu sedianya akan dipakai sang sepupu yang kerap dipanggil Wiwid itu untuk melakukan sesi foto pre-wedding bersama calon suaminya, Martinus Asworo (33), di Yogyakarta. Rencananya, keduanya akan berfoto di Tamansari, Tebing Breksi dan pantai.

Namun naas, setelah terakhir kali diketahui pamit kepada orangtuanya untuk berangkat ke Yogyakarta pada 6 Mei 2017, Wiwid menghilang.

Lima hari kemudian, dia ditemukan tewas di semak-semak di jalan menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin 2, Palembang, Sumatera Selatan, tepatnya di Jalan Sungai Sedapat Soak Simpur RT 41 RW 08, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Calon Pengantin Dibunuh Kekasihnya di Dalam Mobil Carteran


3. Anak Gugat Ibunya Rp 1,8 Miliar, Hakim Akhirnya Menangkan Sang Ibu

Kompas.com/Ari Maulana Karang Amih yang menghadiri persidangan langsung disalami Eef Rusdiana anaknya begitu hakim memutuskan menolak semua gugatan terhadap Amih dalam sidang putusan Rabu (14/6/2017)
Majelis Hakim menolak semua gugatan Yani Suryani dan Handoyo, suaminya, terhadap ibunya Siti Rokayah (85), alias Amih sebesar Rp 1,8 miliar dalam persidangan di Pengadilan Negeri Garut, Rabu (14/7/2017).

"Intinya semua gugatan penggugat ditolak dan penggugat jadi pihak yang kalah, tergugat menang," ucap ketua majelis hakim Endratno Rajama usai memimpin persidangan Rabu (14/6/2017).

Yani dan Handoyo juga diwajibkan membayar biaya perkara senilai Rp 600.000 lebih.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Kalah di Pengadilan, Anak Penggugat Ibu Rp 1,8 Miliar Lapor Polisi
TOPIK: Anak Gugat Ibu Rp 1,8 Miliar

4. SBY: Demokrat Tersinggung kalau Dianggap "Mualaf" dalam Menjaga Pancasila

KOMPAS.com/NAZAR NURDIN Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberi refleksi ramadhan di Semarang, Selasa (13/5/2017) petang kemarin.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menekankan pentingnya implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila tidak terletak di kaos, spanduk maupun ikat kepala.

Hal itu disampaikan SBY di depan para kader Demokrat Jateng dan DIY dalam safari Ramadhan di Semarang, Selasa (13/6/2017) petang.

" Pancasila dan kebhinekaan ada dalam hati dan pikiran. Bukan terletak di kaos, spanduk, ikat kepala. Tapi dijalankan," kata Presidem RI keenam itu.

Menurut purnawirawan TNI ini, implementasi Pancasila dalam kehidupan jauh lebih penting ketimbang teori Pancasila itu sendiri.

"Topik saya, ini berkaitan dengan agenda dan Pemerintah sekarang ini. Negara gencar lakukan sosialisasi Pancasila. Saya akan masuk dalam konteks itu dengan titik berat pada apa yang mesti dijalankan. Bukan teori Pancasila, tapi implementasi Pancasila untuk kehidupan sehari-hari," ujar SBY.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: SBY Minta Pemerintah Sensitif


5. "Tolong Kami Panggilkan Brimob, Semua Sudah Panik..."

Tribun Jambi/Rian Aidilfi Afriandi Dinding pagar LP jebol diterjang banjir bandang
Air setinggi leher orang dewasa menyebabkan pagar Lapas Klas II A Jambi roboh. Kondisi ini menyebabkan kepanikan seluruh penghuni lapas.

"Tolong kami, panggilkan brimob, warga semua sudah panik," ujar seorang petugas lapas seperti dikutip dari Tribunjambi.com. Rabu (14/6/2017) dinihari.

Hujan lebat yang mengguyur Kota Jambi, tidak hanya menyebabkan rumah warga tergenang air, namun juga membuat panik penghuni Lapas  Klas II A di Kota Jambi.

Informasi yang berhasil dihimpun Tribunjambi.com, semua lantai di LP itu malam ini tergenang air. Bahkan di satu blok ada yang airnya tergenang hingga selutut orang dewasa.

"Di lapas saat ini banjir, bahkan ada blok hunian napi yang air masuk mencapai lutut dewasa," ucap sumber Tribun yang berada di lingkungan LP.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: 32 Napi yang Kabur Saat Tembok Lapas Jambi Jebol Belum Ditemukan

 

 

 

Kompas TV Tangis Amih untuk Anaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com