Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hutan Rusak, Pembangunan Rakus Lahan, Institusi Berwenang Mandul..."

Kompas.com - 07/06/2017, 18:40 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

Soal rusaknya hutan yang menghilangkan rumah satwa-satwa dilindungi inilah yang diamini Sekretaris Jenderal Komunitas Peduli Hutan Sumatera Utara (Sekjen KPHSU), Jimmy Panjaitan.

Dia menilai arah pembangunan daerah saat ini rakus lahan, tidak efesiensi dan tidak efektif secara lahan.

Selain itu tidak adanya terobosan pemerintah dalam menyiasati kebutuhan dan ketersedian kayu yang berkelanjutan mengakibatkan hutan rimba rumah satwa-satwa liar menjadi sasaran.

Dia menilai, institusi pemerintah yang berwenang seperti BBKSDA, dinas kehutanan, dan UPT KemenLHK mandul dalam implementasi perlindungan hutan dan kawasan.

Dampaknya adalah semua satwa liar dilindungi akan mati karena hilangnya hutan sebagai habitat mereka dan perburuan yang tinggi.

"Hutan rusak, pembangunan rakus lahan, institusi berwenang mandul, inilah realitanya. Semua instrumen hukum yang ada cukup untuk menghentikan kerusakan hutan, menata kelola pembangunan yang berperspektif lingkungan, dan instansi berwenang menjalankan tugas dan fungsinya, tapi faktanya apa? Terlalu banyak kongkalikong kita ini..." kata Jimmy.

Baca juga: Harimau Sakit Mati dengan Luka Tombak di Kepala, Organ Tubuhnya Hilang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com