Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Selalu Ingin Nangis Lihat Harimau Dikuliti dan Dibantai"

Kompas.com - 15/05/2017, 11:38 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Polres Bengkulu Utara bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS) membekuk dua pelaku penjualan kulit dan tulang harimau sumatera, Sabtu (13/5/2017) pukul 23.00 WIB.

Aroma tak sedap menyapa ruangan aula Polres Bengkulu Utara saat tulang seberat 12 kilogram dan kulit harimau hasil tangkapan petugas dihamparkan. Tulang tersebut dirangkai ulang hingga terlihatlah kerangka harimau sumatera jantan dewasa sepanjang dua meter.

"Kami mendapatkan harimau ini sudah lima hari yang lalu," kata Sabian, salah seorang tersangka yang diringkus petugas.

Sabian ditangkap petugas gabungan bersama rekannya Awaludin saat mengenarai motor membawa tulang dan kulit harimau.

Di hadapan penyidik keduanya mengaku menemukan harimau dalam kondisi telah mati dan dikuliti oleh pemburu. Lalu, pemburu itu melarikan diri saat Sabian dan Awaludin tiba.

"Mereka lari lalu kulit dan tulang ini kami ambil. Saya tidak tahu kalau ini melanggar, saya baru kali ini hendak menjual," ungkap Sabian.

(Baca juga: Dua Penjual Kulit Harimau Ditangkap)

Sabian dan Awaludin menyebutkan pihaknya tidak melaporkan pada perangkat desa saat ia menyimpan barang yang dilindungi oleh negara tersebut.

"Saya tidak tahu kalau ini melanggar," kilahnya.

Sementara itu, Kapolres Bengkulu Utara AKBP Andhika Visnu menyebutkan, ini kali kedua dirinya selaku Kapolres berhasil meringkus pedagang kulit harimau.

"Sebelumnya pada beberapa tahun lalu saat saya menjabat Kapolres Mukomuko kasus yang sama pernah saya tangani, ini kedua kalinya," kata Andhika.

Dia menjelaskan, di Bengkulu memang diprediksi masih banyak terdapat harimau sumatera ini terlihat dengan tingginya angka perburuan dan penjualan.

"Anda tahu, betapa saya ingin menangis saat melihat harimau sumatera itu mereka kuliti dan bantai," ungkapnya.

Polisi, lanjut dia, telah berkomitmen dengan banyak pihak termasuk TNKS, LSM untuk sama-sama memerangi pelaku tindakan kejahatan terhadap satwa liar yang dilindungi.

 

 

Kompas TV Indonesia memiliki banyak kekayaan dan keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna. Berbicara mengenai fauna, terdapat jenis-jenis hewan yang dilindungi di indonesia, seperti harimau Sumatera, anoa, bahkan orangutan. Akan tetapi oleh ulah manusia, kini hewan-hewan yang dilindungipun, terancam punah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com