Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Fasilitas Pendidikan untuk Penghuni Lapas Anak di Gunungkidul

Kompas.com - 05/05/2017, 07:00 WIB
Markus Yuwono

Penulis

Pantau psikologis anak

Selain itu, dalam menjaga mental anak, LPKA terus berkoordinasi dengan keluarga. Sebab, psikologis anak harus terus dikomunikasikan dengan orangtua.

"Misalnya ada anak yang diketahui merokok, perlu komunikasi dengan orangtua. Jadi orangtua mengetahui permasalahan sebenarnya. Kami tak asal menghukum," katanya.

"Kami terus melakukan komunikasi dengan keluarga, bahkan setiap bulan kami merencanakan mengadakan pertemuan. Hal ini untuk menjalin komunikasi dalam menjaga dan mendampingi mereka," tambahnya. 

Selain pendidikan formal, di LPKA anak juga memerlukan pendampingan psikologis. Selama ini, 30 anak yang ada di dalam belum mendapatkan pendampingan psikologis yang memadai.

"Kemarin kami menawarkan ke UGM jika ada yang ingin melanjutkan ke S-2 bisa melakukan penelitian di sini. Karena memang anggaran belum ada," ucapnya. 

Minimnya anggaran tak membatasi mereka beraktivitas. Para petugas dan orangtua bahu-membahu memberikan keterampilan bagi anak-anak ini.

Setiyawan mengaku sengaja membawa peralatan cukur dari rumah yang bisa digunakan anak-anak belajar mencukur rambut.

Selain itu, peralatan musik seperti gitar, cajon, dan ketipung dibawa oleh keluarga yang bisa digunakan untuk melepas kepenatan. 

Sebagian dari mereka pun sudah membuat cover lagu yang diunggah di media sosial YouTube dengan nama akun "LPKAJogja_ZorroGuys". Ada dua lagu yang diunggah yakni "Lungset Ati" dan "Asal Kau Bahagia'.

Memang dalam penampilan mereka ditutup untuk menjaga privasi mereka.

"Meski minim fasiltas tak boleh menghambat mereka untuk berkreativitas. Sebagai anak-anak, mereka masih memiliki masa depan panjang. Kami akan terus memfasilitasi mereka meski harus merogoh uang sendiri," ujarnya.

Setiyawan berharap, momentum Hari Pendidikan Nasional, pemerintah bisa memberikan penambahan fasilitas pendidikan bagi anak-anak itu.

"Anak-anak ini memiliki hak yang sama dengan anak diluar. Kami berharap pemerintah bisa memberikan fasilitas pendidikan," pungkasnya.

 

 

Kompas TV Pemerintah Upayakan Pembangunan Jembatan Gantung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com