Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Unik Sekolah Umumkan Kelulusan, Siswa Harus Berenang untuk Temukan Namanya

Kompas.com - 04/05/2017, 17:45 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - SMKN 1 Pundong, Bantul, Yogyakarta, memiliki tradisi unik untuk mengumumkan kelulusan para siswanya.

Kepala SMKN 1 Pundong, Elly Karyani Susilowati, mengatakan bahwa tradisi unik pengumuman kelulusan siswa selalu berbeda bentuk setiap tahun.

Seperti apa tradisi unik yang dilakukan sekolah tersebut?

Tahun ini, misalnya, 254 siswa berangkat dari sekolah menuju ke Goa Jepang Pundong dengan bersepeda. Mereka menyusuri jalanan dan berakhir di Dusun Ngreco.

Sampai di sana, siswa diajak berjalan kaki sejauh 3,5 km hingga tiba di Sendang Surocolo, Pundong.

Nama-nama siswa yang lulus disimpan di dalam kendi di ujung sendang. Para siswa harus berenang menyeberangi sendang untuk mendapatkan surat kelulusan, berebut mencari tahu namanya tercantum dalam daftar siswa yang lulus atau tidak.

Sendang sedalam sekitar 1,5 meter ini pun sontak menjadi ramai.

"Kami memilih melakukan kegiatan ini agar siswa mengingat. Setiap kegiatan memiliki makna masing-masing," katanya, Kamis (4/5/2017).

(Baca juga: Konvoi Siswa SMA Rayakan Kelulusan Berujung Maut, 2 Orang Tewas)

Dia melanjutkan, jalan kaki, misalnya, dilakukan sebagai gambaran betapa sulitnya siswa tersebut menembus dunia kerja. Mereka harus bersaing dengan siswa lain untuk mendapatkan pekerjaan.

Goa Jepang dipilih sebagai simbol perjuangan melawan penjajah. Simbol-simbol inilah yang seharusnya menjadi pesan bagi pelajar dalam menghadapi pasar bebas tenaga kerja tahun 2020 mendatang.

Elly mengungkapkan, seluruh siswa dari empat jurusan, yakni teknik komputer dan jaringan, audio video, pengelasan, dan instalasi tenaga listrik, dinyatakan lulus mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

"Semoga seluruh siswa yang lulus tahun ini punya kesiapan mental berjuang di dunia usaha," ucapnya.

Kegiatan unik lain yang pernah dilakukan adalah mengumumkan kelulusan dengan aktivitas memanah.

Guru akan memanah balon berisi nama-nama siswa lalu siswa berebut mencari namanya dalam kertas yang tadinya ada di dalam balon. Nama yang bisa ditemukan adalah konfirmasi bahwa mereka lulus.

Kepala Balai Pendidikan Menengah Bantul, Suhirman, menyebutkan, pada tahun ini, seluruh siswa SMK dan SMA di wilayahnya dinyatakan lulus 100 persen.

Tingkat SMK Kabupaten Bantul menjadi peringkat ke 5, dan SMA berada di peringkat ke-3 dari empat kabupaten dan satu kota. Nanti akan dilakukan evaluasi secara menyeluruh terkait pelaksanaan UNBK.

"Kami tetap bersyukur karena daerah lain ada yang tidak lulus," katanya.

 

 

Kompas TV Demi menuntut ilmu, setiap hari, siswa Taman Kanak-Kanak hingga tingkat SMA harus berjuang menyeberangi sungai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com