Dari puluhan murid kelas V SD Negeri Puncak Lolomatua, hanya tujuh orang yang lancar berbicara bahasa Indonesia. Ketika ia mengantari pelajaran dengan berbahasa Indonesia, tak sedikit muridnya merasa bingung.
Cara satu-satunya, ia menunjuk satu murid yang lancar berbahasa Indonesia menjadi asistennya untuk menjadi penerjemah. Dengan begini murid-murid lain paham akan pelajaran yang diberikan.
“Jadi, setiap saya bicara bahasa Indonesia, murid saya akan kembali jelaskan kepada teman-temannya pakai bahasa Nias,” kenang Indri.
Kemampuannya bergaul dan belajar berbahasa lokal sangat membantu Indri berhubungan dengan masyarakat, apalagi para murid SDN Lolomatua.
“Pelan-pelan saya sudah paham menggunakan bahasa Nias, begitu juga murid saya, juga mulai lancar bahasa Indonesia. Meski belum masuk listrik, tapi rumah warga yang saya tinggali punya panel surya, jadi bisa charger handphone,” cerita dia. (Tribun Medan/ Jefri Susetio )
Baca juga: Demi Sekolah Membantu Neneknya, Bocah Kelas 4 SD Ini Berjualan Belut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.