Sementara itu, menara termal dipasang setinggi 60 meter, dalam fungsi yang berdampingan dengan menara pemantau setinggi 30 meter.
Jika menara pantau membutuhkan dua orang bergantian selama matahari terbit atau bahkan seharian saat musim kering, menara termal yang berdaya jangkau hingga 12 km "berjaga" 24 jam seterusnya. Keduanya lebih kurang bernilai Rp 1,2 miliar.
Hal-hal di atas melengkapi keberadaan 80 menara pendeteksi api, 266 pos pantau, 160 truk air, 500 kendaraan patroli, dan 1.150 pompa air, hingga kantor pemantau untuk memastikan informasi keberadaan titik api, yakni Situation Room, yang memiliki pusat di Jakarta.
"Sebenarnya ada juga rencana untuk night vision, tetapi investasi kami di sini juga sudah terlalu banyak, jadi kami lihat dan evaluasi dulu satu-satu dari yang sudah ada," kata Sujica.
Dia mengatakan, night vision rencananya akan dicoba pada semester pertama tahun ini.
Api dan akses
Panji Bintoro, staf dari fire planning, memandu tes pemadaman api. Ia memberikan keterangan dan cara agar tim bisa memadamkan satu hektar lahan terbakar dalam 1-2 jam.
Semua diawali dari tim yang masuk ke titik api, yang antara lain menggunakan teknik pembasahan area pijak demi keselamatan tim, sambil coba maju ke titik api. Ini adalah langkah awal sebelum pesawat atau helikopter menjatuhkan 4.000 liter air dari udara.
Musim kering yang berujung kebakaran pada 1997 dan 2015-2016 lalu menjadi momok yang membuat APP Sinar Mas berinvestasi banyak di IFM. Kondisi lahan rusak karena kerap dibakar, yang sudah demikian sebelum mereka datang, masih menyisakan warna-warna hitam, termasuk di aliran air tiap petak lahan.
Tanah yang sangat mudah ambles saat dipijak pun mengharuskan bus menggunakan ban offroad sehingga terbayang jika harus menggunakan jalan darat 5 jam dibanding jalur sungai yang hanya 1,5 jam, sekalipun pecahan kayu gelam yang mengambang tetap saja membuat kapal terhenti beberapa kali dalam perjalanan pulang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.