Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Apung Penumpu Masa Depan Warga Lempong Pucung

Kompas.com - 15/11/2016, 18:46 WIB

Tim Redaksi

Dua ponton yang menahan beban itu masing-masing setinggi 1,25 meter, lebar 4,6 meter, dan panjang 8 meter. Bahannya dari beton campuran komposit dan foam yang dibuat berongga di bagian tengah.

Dengan demikian, memungkinkan terapung stabil dan menjadi pijakan jembatan. Tinggi puncak lengkung jembatan dari muka air 5 meter sehingga tak mengganggu aktivitas nelayan. Jembatan ini bisa dilintasi pejalan kaki dan sepeda motor berbeban maksimal 2 ton.

Pemilihan teknologi apung, menurut Ketua Tim Riset Sistem Modular Wahana Apung Kementerian PUPR Nazib Faizal, untuk memecahkan hambatan alam di Segara Anakan. Selama ini, jembatan konvensional sulit dibangun akibat sedimentasi lumpur sedalam 30 meter di laguna.

Akibatnya, jembatan dengan tiang pancang nyaris mustahil didirikan. "Sekarang, anak-anak sekolah bisa menyeberang tanpa khawatir. Distribusi barang lancar sehingga harga bisa sama," kata Nurindra Wahyu, Camat Kampung Laut.

Isolasi alam telah lama menjauhkan warga Kampung Laut dari gebyar pembangunan. Namun, kehadiran jembatan apung pertama di Segara Anakan membuktikan, mereka bagian penting bangsa.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 15 November 2016, di halaman 1 dengan judul "Jembatan Apung Penumpu Masa Depan Warga Lempong Pucung".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com