Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/11/2016, 15:02 WIB
EditorLaksono Hari Wiwoho

BANDUNG, KOMPAS — Air Sungai Citarum kini lebih cepat meluap merendam rumah warga di sekitarnya meski hujan hanya turun selama 1-2 jam dalam dua hari terakhir. Penambahan endapan lumpur dan sampah yang dibawa anak Sungai Citarum diduga jadi pemicunya.

"Seminggu lalu, untuk mencapai ketinggian 1,5 meter, air Citarum butuh dua hari. Sekarang dalam dua jam (hujan) air bisa naik 40 sentimeter. Sekarang ketinggian di sekitar rumah sekitar 1 meter. Meskipun lebih lekas surut karena hujan tidak turun lama, kami tetap saja cemas," kata Adi Sumadi (60), warga RT 002 RW 007, Desa Muara, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (2/11/2016).

Kecamatan Baleendah merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bandung yang banjir delapan hari terakhir. Kecamatan lainnya, yakni Dayeuhkolot, Banjaran, dan Rancaekek. Hingga pukul 20.00, ketinggian genangan air di sekitar pemukiman warga berkisar 40-150 cm. Banjir juga kembali menghanyutkan sampah dan endapan lumpur erosi di kawasan hulu.

"Citarum saat ini menjadi lebih banyak sampah dan endapan lumpur. Sampah plastik biasanya datang dari aliran Sungai Cikapundung di Kota Bandung. Sementara lumpur berasal dari Sungai Citarum hulu dan Sungai Cisangkuy di Pangalengan, Kabupaten Bandung," ujar Adi.

Adi memperlihatkan timbunan sampah plastik dan lumpur yang luber dan menutupi jalan depan rumahnya. Ketinggian endapan itu 15-20 cm, membentang hingga 100 meter. Endapan lumpur dan sampah itu, katanya, paling banyak dimuntahkan Citarum pada Sabtu (29/10)-Minggu (30/10/2016).

Nanang (45), warga Desa Muara, lainnya, mengatakan, endapan lumpur dan sampah juga menyumbat selokan-selokan kecil di sekitar rumah warga. Hal itu membuat genangan air lebih cepat naik meski hujan tak turun sederas dan selama biasanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Tata Irawan mengatakan, meski intensitas hujan mulai turun, 2.638 warga masih mengungsi. Mereka tersebar di 47 lokasi pengungsian di Baleendah, Katapang, Bojongsoang, Dayeuhkolot, dan Banjaran.

Sementara itu, jalur Bandung, Sumedang, dan Garut melalui Jalan Raya Rancaekek yang lumpuh akibat banjir pada Senin malam hingga Selasa malam, kemarin, kembali normal. Ketinggian banjir yang sebelumnya mencapai 80 cm pada Rabu malam di bawah 5 cm.

Abdullah (29), warga yang tinggal di Jalan Raya Rancaekek, mengatakan, banjir surut karena Selasa malam tidak hujan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gelar Mudik Gratis Jakarta-Sumenep, Bupati Kampung Targetkan Ribuan Penumpang

Gelar Mudik Gratis Jakarta-Sumenep, Bupati Kampung Targetkan Ribuan Penumpang

Regional
Bupati Jekek Paparkan Prestasi Pemkab Wonogiri, dari Pertumbuhan Ekonomi hingga Penghargaan Tingkat Nasional

Bupati Jekek Paparkan Prestasi Pemkab Wonogiri, dari Pertumbuhan Ekonomi hingga Penghargaan Tingkat Nasional

Regional
Realitas Tata Kelola Transportasi Laut yang Mengecewakan

Realitas Tata Kelola Transportasi Laut yang Mengecewakan

Regional
Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Tata Kelola Danau Toba Pasca-F1H20

Regional
Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Gencarkan Citra “Makassar Kota Makan”, Walkot Danny Ajak Apeksi Nikmati 50 Jenis Makanan Tradisional

Regional
Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Regional
Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Regional
Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Regional
Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke