Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aptindo: Minim Riset Membuat Budidaya Gandum Sulit Dilakukan di Indonesia

Kompas.com - 09/09/2016, 06:37 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

Dengan ketekunan yang ada, hasil pemuliaan tanaman gandum yang dilakukan fakultasnya selama 16 tahun saat ini terus berkembang. Terbukti, capaian produktivitas tanaman gandum yang dihasilkan setiap 3,5 bulan usia penanaman mencapai 3,5 ton per hektar.

"Kami terus mengajak masyarakat sekitar untuk ikut aktif menanam gandum. Dengan membudidayakan tanaman gandum ini, setidaknya dapat meredam ketergantungan akan gandum impor, terutama untuk gandum yang digunakan untuk industri makanan seperti gorengan dan roti," kata Bistok.

Hasil pemuliaan gandum varietas dewata ini, lanjutnya, saat ini tak hanya monopoli kawasan dataran tinggi saja. Melainkan juga bisa ditanam di dataran rendah. Ini sudah diujicobakan di Kabupaten Demak, Wonogiri dan Prambanan.

Ia juga mengakui, saat ini masih sulit untuk menjadikan gandum sebagai tanaman komoditas pangan bernilai ekonomi seperti padi, jagung atau kedelai. Sebab, para petani melihat ketiga komoditas ini jauh lebih menjanjikan.

"Sebenarnya jika gandum dibudidayakan dan ditunjang dengan cara pengolahan secara mandiri, setidaknya bisa mengurangi ketergantungan terhadap produk pabrikan," kata Bistok.

Dalam kesempatan panen gandum tersebut, Bistok, Fransiscus Welirang serta Kabid Budidaya Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Tengah Nuswantoro Setyadi Pradono mendapat giliran memanen langsung tanaman gandum menggunakan mini harvester.

Alat ini mengerjakan pemotongan batang gandum serta perontokan biji gandum sehingga biji gandum langsung terkumpul pada wadah karung yang terpasang dialat combiner.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com