KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menetapkan serangan hama belalang di enam Kecamatan di wilayah itu sebagai kejadian luar biasa.
Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora mengatakan, penetapan status tersebut, setelah hama belalang menyerang tanaman warga dan rumput yang menjadi pakan ternak warga setempat.
“Memang intensitasnya makin meluas karena hama belalang hari ini menyerang satu kecamatan baru lagi yakni di Kecamatan Kambata Mapambuhang, dimana menyerang rumpun bambu dan lahan jagung warga seluas 40 hektar. Beberapa hari lalu, di Desa Haikatapu, Kecamatan Rindi, sebagian lahan pertanian dan padang rumput seluas 40 hektar rusak diserang belalang, tapi sudah teratasi,” kata Mbiliyora, Jumat (15/7/2016) pagi.
“Karena hama belalang sudah menyerang lahan pertanian dan padang rumput yang mana akan sangat berpengaruh terhadap ketersediaan pakan untuk ternak-ternak yang ada di Sumba Timur sehingga kita tetapkan menjadi kejadian luar biasa,” sambungnya.
Saat ini, lanjut Mbiliyora, pihaknya tetap melakukan penanganannya dengan bantuan obat-obatan dari Provinsi NTT. Dengan adanya penanganan bersama antara pemerintah Provinsi NTT, Kabupaten Sumba Timur, TNI dan warga masyarakat, diharapkan hama belalang tersebut bisa segera diatasi.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Sumba Timur Gidion Mbiliyora mengharapkan perhatian serius dari pemerintah pusat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk membantu mengatasi hama belalang yang menyerang tanaman pertanian di wilayahnya.
"Saat ini, kami butuh dukungan obat-obatan khususnya Confidor, Dharmabas, dan alat semprot," kata Gidion, Kamis (7/7/2016) malam.
Gidion sudah melaporkan hama belalang ini kepada pemerintah provinsi dan pusat sepekan lalu, tetapi belum ada respons. Hingga kini, hama belalang sudah menyerang lima kecamatan, yakni Rindi, Pahunga Lodu, Kahaungu Eti, Haharu, dan Pandawai. Jika semula berada di padang, kini belalang sudah mulai masuk ke lahan warga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.