Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma Penembakan Misterius dan PR Polisi yang Belum Selesai

Kompas.com - 04/05/2016, 10:47 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

Kompas TV Polisi Masih Cari Bukti Lain Teror Penembakan

Kriminal biasa atau terorisme?

Proses penyelidikan yang tak kunjung membuahkan hasil membuat publik semakin penasaran. Alhasil, opini dan justifikasi atas kasus ini pun bermunculan di media massa hingga media sosial.  

Beberapa pihak mengatakan jika kasus ini hanya tindak pidana biasa dan belum mengarah pada kejahatan terorisme. Kasus kriminalitas yang dapat ditangangi dengan penerapan pasal-pasal dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

Kriminolog dari Universitas Muhammadiyah Magelang, Agna Susila, sependapat dengan opini tersebut. Menurut dia, aksi penembakan diduga menggunakan senapan angin ini masih sebatas kejahatan yang mengarah pada tindak pidana penganiayaan dan mengganggu ketertiban umum.

"Ini tindak pidana biasa, hanya karena tindakan itu dilakukan secara berlanjut sehingga menimbulkan keresahan publik," kata Agna, dihubungi Kompas.com, Selasa (3/5/2016).

(Baca juga: Ini Ciri-ciri Pelaku Penembakan Misterius di Magelang Versi Korban)

Pemberitaan media massa, hingga perbincangan 'warung kopi' dan media sosial secara masif juga menjadi faktor yang menggiring masyarakat untuk menyimpulkan bahwa aksi penembakan ini seolah-olah menjadi kejahatan terorisme.

"Orang semestinya tidak boleh menjustifikasi (penembakan) ini sebagai teror. Untuk menentukan suatu kejahatan itu teror atau bukan perlu pembuktian dan proses hukum sampai ke meja hijau," tandas Agna.

Tangkap pelaku

Agna mengatakan, kasus terduga teroris Siyono di Klaten, Jawa Tengah, semestinya menjadi pelajaran polisi dalam menangangi kasus ini. Menurut dia, polisi, termasuk masyarakat, harus menerapkan asas praduga tak bersalah terhadap seseorang yang terindikasi terlibat dalam kejahatan tertentu.

(Baca juga: Ini Penyebab Polisi Sulit Ungkap Penembakan Misterius di Magelang)

Dosen Fakultas Hukum itu sendiri memandang, pelaku penembakan yang menyasar belasan perempuan itu merupakan orang yang memiliki keahlian menembak sehingga tepat sasaran mengenai korban.

Pelakunya pun diduga lebih dari satu orang mengingat lokasi penembakan di tempat-tempat keramaian. Polisi harus segera merampungkan pekerjaan rumahnya.

"Saya kira pelaku beraksi tidak sendiri, pelaku tidak sembarangan ini, dia punya keahlian tembak, mahir dan tepat sasaran. Namun yang terpenting pelaku harus ditangkap, baru akan diketahui motifnya," papar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com