Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati: Petugas Sensus Jangan Bau Mulut dan Harus Sabar

Kompas.com - 29/04/2016, 11:18 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Saat melepas 2.700 petugas sensus ekonomi tahun 2016 di Lapangan Blambangan, Jumat (29/4/2016), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berpesan agar petugas sensus lebih sabar menghadapi masyarakat untuk mendapatkan data ekonomi yang objektif.

"Datang pertama ditutupi pintunya, datang kedua ditemui satpam, ketiga kali ketemu sama pembantu baru yang keempat ketemu orangnya langsung. Jadi ya harus sabar," ucap Anas sambil tersenyum.

Dia juga mengingatkan agar petugas menjaga kesehatan dan kebersihan mulut serta badan.

"Enggak lucu kan kalau pas wawancara pendataan bau mulut sama bau ketek," tambah Anas.

Dia juga akan berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat untuk membantu mensosialisasikan sensus ekonomi dan meminta masyarakat khususnya pengusaha baik di tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten untuk memberikan data data secara objektif.

"Lewat sensus ekonomi 2016 kita akan melihat sejauh mana perkembangan ekonomi Banyuwangi dan sektor apa saja yang memberikan kontribusi pada kemajuan daerah. Tentunya ini juga menjadi tolak ukur keberhasilan dari upaya mengungkit ekonomi daerah yang selama ini telah dilakukan maupun kekurangan apa saja yang perlu dibenahi,” ujar Anas.

Sebanyak 2.700 petugas sensus ekonomi tahun 2016 terbagi menjadi 2.560 petugas lapangan dan 140 pengawas lapangan. Mereka melakukan pendataan mulai 1 Mei 2016 di 217 desa dan kelurahan yang ada di Banyuwangi.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi, M Amin, menjelaskan, petugas akan melakukan pendataan 210.000 kegiatan ekonomi, mulai sektor pertambangan sampai dengan sektor jasa untuk memperbarui data ekonomi yang akan digunakan sebagai bahan pengambilan kebijakan.

"Dengan survei ekonomi bisa menjadi pondasi pengukuran kegiatan usaha di Indonesia akan mendapat gambaran bagaimana potensi, karakter, dan struktur ekonomi daerah,” ujar Amin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com