Seorang peneliti mamalia laut, dr Daniella Kreb dari Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) mengungkap hal serupa.
Menurut dia, harus ada tindakan segera, antara lain mengambil gambar, mengukur panjang, menentukan jenis kelamin, serta memeriksa ada atau tidaknya luka pada bangkai tersebut.
“Perlu bagian kulit luar untuk pemeriksaan DNA-nya,” kata Daniella.
Pada 2014, pesut mati pernah ditemukan di Laut Balikpapan.
Bangkai pesut diketahui oleh masyarakat dalam kondisi terombang-ambing di sekitar Pantai Benua Patra.
Namun, bangkai itu tak sempat diangkat ke darat karena kembali dibawa arus air laut dan menghilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.