Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Mirip Pesut Ditemukan Pelajar Saat Berkemah di Pantai

Kompas.com - 23/04/2016, 23:49 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Tiga pelajar kelas II SMK 6 Balikpapan, Kalimantan Timur, menemukan bangkai mirip pesut sebesar guling dengan panjang lebih kurang 150 sentimeter saat berkemah di tepi Pantai Sosial di Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, Sabtu (23/4/2016).

Bangkai itu membujur lebih kurang belasan meter dari tepi laut. Ketika ditemukan, tubuh hewan mirip pesut itu agak rusak.

Namun, ketiga pelajar ini yakin bahwa hewan yang terbujur di pantai itu adalah pesut.

“Tadinya kami kira anjing laut segala. Saya searching di internet saat itu juga. Kami akhirnya yakin, ini adalah pesut (Orcaella brevirostris atau Irrawaddy dolphin),” kata Henry, salah satu pelajar.

“(Memastikan itu pesut) dari mukanya, moncongnya, dan hidungnya yang tidak ada,” kata Abdi Jaya, pelajar lain.

Kondisi bangkai hewan mirip pesut itu tampak mengenaskan. Rahang bawah sudah separuh rusak.

Selain itu, terdapat lubang lebar di lambung kanan bangkai hewan itu. Terlihat pula belatung menggerogoti bangkai hewan tersebut.

Menemukan bangkai ini, para pelajar itu berinisiatif menguburnya.

Sebelum mengubur, Abdi menyempatkan diri mengabadikan bangkai itu dengan kamera ponselnya. Selanjutnya, Henry mengunggah foto itu ke Instagram.

Sementara itu, Ashap Maulana, teman mereka yang lain, mendirikan tenda, hammock, dan mengumpulkan kayu kering untuk api unggun.

Usai mengubur, mereka memasang patok di gundukan kubur yang diduga pesut itu.

“Prosesinya, kami angkat pakai kayu,” kata Henry.

“Kami gali setengah meter dalamnya. Lebarnya lebih dari satu setengah meter,” kata Abdi.

Adapun pesut merupakan mamalia air langka. Jumlahnya kini sangat sedikit di teluk. Temuan bangkai mirip pesut tentu mengejutkan sejumlah pihak. 

Koordinator Forum Peduli Teluk Balikpapan, Husen, mengatakan bahwa pihaknya akan memastikan, temuan ini memang pesut atau bukan.

Seorang peneliti mamalia laut, dr Daniella Kreb dari Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) mengungkap hal serupa.

Menurut dia, harus ada tindakan segera, antara lain mengambil gambar, mengukur panjang, menentukan jenis kelamin, serta memeriksa ada atau tidaknya luka pada bangkai tersebut.

“Perlu bagian kulit luar untuk pemeriksaan DNA-nya,” kata Daniella.

Pada 2014, pesut mati pernah ditemukan di Laut Balikpapan.

Bangkai pesut diketahui oleh masyarakat dalam kondisi terombang-ambing di sekitar Pantai Benua Patra.

Namun, bangkai itu tak sempat diangkat ke darat karena kembali dibawa arus air laut dan menghilang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com