Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlindas Truk, 3 Tahun Agus Hidup dengan Pin Besi di Perut

Kompas.com - 24/03/2016, 09:09 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

"Kalau makanan saya kasih sehari tiga kali. Kalau ada rokok ya saya kasih rokok. Kalau kopi wajib hukumnya," jelas Kamsuri kepada Kompas.com.

Lelaki tua itu juga yang membersihkan luka serta membuang air besar dan kencing dari Agus yang dikeluarkan lewat lubang perut bagian kanan dan kiri setiap pagi.

"Saat operasi dibuatkan saluran sendiri di perut dan dikasih plastik untuk menampung kotorannya," jelasnya.

Kamsuri sendiri sudah melakukan banyak hal agar keponakannya bisa segera dioperasi, tetapi selalu terbentur administrasi dan biaya.

"Sudah lapor ke mana-mana, tapi belum ketemu jalan. Dulu dokternya pesan setelah delapann bulan suruh kembali ke Surabaya buat dioperasi lagi, tapi ya itu uangnya ndak punya," ungkapnya.

Agus juga sempat menerima sumbangan kursi roda, tetapi saat dicoba, luka di perutnya mengeluarkan darah segar. Untuk memindahkan Agus pun yang diangkat adalah dipannya.

"Kalau diangkat langsung, Agus teriak-teriak karena sakit," ujarnya.

Kamsuri berharap agar keponakannya segera dioperasi, minimal besi yang di bagian perutnya bisa diangkat agar Agus bisa bergerak lebih bebas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com