Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Bangga walaupun Hanya Menjadi Petugas Kebersihan..."

Kompas.com - 23/03/2016, 11:40 WIB

SOLO, KOMPAS.com — Senin (21/3/2016) sekitar pukul 17.30 WIB, Manukin, seorang petugas kebersihan pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo yang memakai seragam berwarna oranye dan celana panjang hitam, tampak membereskan peralatannya di depan kantor DKP, Jalan Menteri Supeno No 10, Manahan.

Suasana kantor tampak sepi dan lengang karena jam kerja sudah berakhir. Hanya ada Satpam yang berjaga di pos satpam dekat gerbang kantor dan beberapa petugas kebersihan di bagian belakang kantor.

Bau kurang sedap tercium dari bak-bak sampah jumbo berwarna kuning. Namun, para petugas kebersihan itu tetap tekun menjalankan tugasnya.

Manukin mengaku sudah menjadi petugas kebersihan sejak 1995. "Dulu tahun 1995 bayaran menjadi petugas kebersihan masih Rp 2.500," ujar lelaki 56 tahun ini.

Sekarang, upah yang ia terima sudah sesuai dengan upah minimum regional (UMR).

Dari memeras keringat menjadi petugas kebersihan, lelaki 56 tahun ini bisa menyekolahkan anaknya, Desi, hingga kuliah. Saat ini, Desi kuliah semester V di Universitas Kristen Duta Wacana, Salatiga.

"Saya tetap bangga walaupun hanya menjadi petugas kebersihan karena pekerjaan inilah yang bisa membuat anak saya kuliah," ucap Manukin, Senin (21/3/2016).

Setiap hari Manukin menyapu area Manahan dalam dua shift. Shift pagi mulai pukul 05.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB dan shift malam pukul 20.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.

Selain menyapu, Manukin mempunyai pekerjaan sampingan sebagai penghasilan tambahan untuk membiayai kuliah anaknya.

“Saya buka warung di dekat keraton. Kalau cuma dari ini saja tidak cukup. Anak saya kan kuliah," lanjutnya.

Untuk mencari pekerjaan lain, Manukin mengaku tidak mungkin karena ia merasa sudah tua dan tidak mempunyai keterampilan lain. (Galuh Palupi Swastyastu)

Artikel ini sudah tayang di tribunsolo.com dengan judul Hasil dari Menyapu, Manukin Kuliahkan Anaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com