Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Perempuan Pun Bisa Menafkahi Anak-anaknya..."

Kompas.com - 09/03/2016, 11:36 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Selasa (8/3/2016) siang, Lilis Wulandari (42) belum mencapai target pendapatan dari ongkos penumpang. Hari ini, Ibu dua anak itu tidak akan pulang sebelum mencapai target dan membawa pulang fee yang dijanjikan perusahaan taksi tempatnya bekerja.

Hingga tengah hari, warga Jalan Ambengan Batu, Surabaya itu sudah mengangkut tujuh penumpang. Di catatan argo taksinya, dia sudah mengumpulkan Rp 270.000. Artinya dia masih harus mengumpulkan ongkos taksi lagi sebanyak Rp 230.000 lagi.

"Harus mencapai target minimal Rp 500.000, agar bisa pulang membawa tambahan penghasilan," katanya.

Perempuan berkerudung itu mengaku memiliki tanggungan membayar arisan dan membayar sekolah kedua anaknya, walhasil, dia pun harus banting tulang untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya.

Lilis tidak hanya harus berjuang mencari penumpang di tengah ratusan taksi yang beroperasi di Surabaya, namun dia juga harus bisa memanajemen pengeluaran untuk bahan bakar taksinya.

"Penumpang sekarang sepi, karena sudah banyak Gojek, tidak kayak dulu," terangnya.

Lilis mengaku tidak memiliki tempat khusus untuk "mangkal", karena kerap diusir oleh polisi. Dia memilih berputar mencari panggilan penumpang dan mengandalkan order dari penumpang yang memesan dari kantor pusat.

Menjadi sopir taksi dijalani Lilis sejak dua tahun terakhir. Dia bertekad menjalani apapun profesi pekerjaan untuk dapat menghidupi kedua anaknya, setelah dia memutuskan bercerai dengan suaminya lima tahun lalu.

"Ini tantangan buat saya, buat apa saya malu meskipun menjadi sopir taksi. Semua demi anak-anak saya," kata Lilis.

Sebelum menjadi sopir taksi, dia mengaku berjualan makanan di pinggir jalan. Profesi itu dia tinggalkan lantaran terbukti tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya kebutuhan keluarga lainnya. 

Oleh saudara lelakinya yang juga berprofesi sebagai sopir taksi, Lilis pun ditawari menjadi sopir taksi. Tanpa pikir panjang,  dia pun langsung mengiyakan tawaran itu. Keinginan kuat untuk segera bekerja, membuat dia lebih cepat belajar mengemudikan kendaraan roda empat.

Perusahaan taksi tempatnya bekerja saat ini adalah perusahaan kedua, di perusahaan sebelumnya, dia menyatakan keluar karena alasan perusahaan tersebut belum dikenal pelanggan.

Menjadi sopir taksi, bagi Lilis adalah suatu tantangan. "Saya ingin membuktikan, bahwa perempuan pun bisa bekerja dan menafkahi anak-anaknya tanpa bantuan lelaki," tutupnya.

Memperingati Hari Perempuan Internasional setiap tanggal 8 Maret, Redaksi Kompas.com menayangkan beberapa artikel yang mengangkat kisah-kisah inspiratif perempuan dari berbagai wilayah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com