Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemburu Babi Tewas Tenggelam karena Kram Kaki Saat Menyeberang Sungai

Kompas.com - 03/01/2016, 13:54 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKUlU, KOMPAS.com - Sutrimo (27), seorang pemburu babi, ditemukan tewas pada Sabtu (2/12/2016) setelah hilang sejak Kamis (31/12/2015).

Sutrimo tenggelam pada Kamis di Sungai Serangai, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu karena kakinya kram saat memburu babi di sungai.

Kapolres Bengkulu Utara AKBP Hendri H Siregar melalui Kapolsek Batik Nau Ipda Welly Wanto Malau menyampaikan, korban bersama dua rekannya, yakni Topik (25) dan Galang (15) berangkat ke Desa Serangai untuk berburu babi menggunakan senapang angin sebelum kejadian. 

Saat tiba di hutan, babi muncul di seberang Sungai Serangai. Topik pun berinisiatif untuk mengejar babi tersebut dengan menyeberangi sungai, diikuti Sutrimo.

Dengan menenteng senapang angin di pundaknya, korban berenang menyusul Topik yang lebih dahulu tiba di seberang sungai.

Belum sampai di seberang sungai, Topik mendengar Sutrimo berteriak minta tolong. Namun, saat Topik melihat ke arah sumber suara, tubuh Sutrimo tidak terlihat lagi karena terbawa arus sungai.

"Rekan korban yang ada di lokasi langsung mengirim pesan singkat ke warga desa dan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian," ujar Ipda Welly Wanto. 

Selanjutnya, aparat kepolisian dari polsek Batik Nau dan Polsek Lais, dibantu dengan BPBD dan warga langsung melakukan pencarian sore hari itu.

Pencarian berlangsung hingga Kamis, pukul 22.00 WIB. Pencarian ini sempat dihentikan karena air pasang dan peralatan pencarian tidak memadai.

"Proses pencarian pun dilanjutkan pada pukul 07.00 WIB, Jumat (1/1/2016) dengan radius 5 kilometer dari lokasi tenggelamnya Sutrimo menggunakan perahu masyarakat dan juga penyelam tradisional, barulah pada Sabtu (2/1/2016) sekitar pukul 08.30 WIB jenazah Sutrimo ditemukan di Muara Sungai Serangai. Diduga korban tenggelam karena terjadi kram di bagian kaki," tutur Ipda Welly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com