Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Digital di Sungai Musi

Kompas.com - 17/06/2015, 07:00 WIB

Pemetaan yang dikembangkan tahun 2007-2008 itu tersambung online ke kantor cabang PDAM Tirta Musi di sembilan lokasi di Palembang. Pemetaan ini mempermudah pelayanan penyambungan baru atau penyambungan ulang.

Dengan sistem ini, pemasangan baru layanan PDAM Tirta Musi bisa dipercepat menjadi tiga hari, waktu dari mendaftar hingga air mengalir. Padahal, sebelumnya memerlukan waktu tak kurang dari sepekan.

Asisten Manajer Perencanaan PDAM Tirta Musi M Azaharuddin menuturkan, pada awal pembuatan GIS, puluhan petugas survei dikerahkan untuk mendata langsung dari rumah ke rumah. Data yang diperoleh didigitalisasi dan dimasukkan dalam peta dan basis data.

"Awalnya butuh kerja keras. Namun, hasilnya sering menjadi acuan dan dikagumi daerah lain. Dengan seluruh sistem ini, kami bisa mewujudkan pelayanan hari ini daftar langsung pasang di hari yang sama," kata Azaharuddin, yang terlibat langsung dalam pembuatan sistem.

Sistem berbasis digital itu juga bisa memberi indikasi awal adanya kecurangan. Pada tahap survei dan awal pengoperasian, ditemukan sekitar 2.000 kecurangan di jaringan yang merugikan PDAM Tirta Musi.

Direktur PDAM Tirta Musi Cik Mit mengatakan, dengan sistem digital, perusahaan itu bisa menekan tunggakan, meningkatkan efisiensi pelayanan, serta mengawasi kecurangan. Sistem penagihan dari rumah ke rumah juga terbukti berhasil meningkatkan pembayaran tagihan.

Pelunasan tagihan air di loket hanya sekitar 35 persen. Dengan sistem ini, pelunasan mencapai 93-95 persen. "Tunggakan lebih dari sebulan juga kerap dibayar lewat penagihan dari rumah ke rumah sehingga pencapaian pelunasan bisa mencapai 99 persen," ungkapnya lagi.

Dengan capaian ini, PDAM Tirta Musi adalah badan usaha milik daerah (BUMD) Kota Palembang yang menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) tertinggi dibandingkan dengan BUMD lainnya. Prestasi ini sangat memuaskan, saat masih banyak PDAM di daerah lain justru terbebani utang gara-gara tunggakan pelanggan tak terbayar. PDAM Tirta Musi beberapa kali mendapat predikat terbaik.

Kota cerdas

Sistem informasi yang diterapkan PDAM Tirta Musi adalah salah satu bagian dari realisasi Palembang sebagai kota cerdas. Konsep kota cerdas mulai terlihat diwujudkan sejak tahun 2005 saat Wali Kota Palembang dijabat Eddy Santana Putra (periode 2003-2013).

Beberapa tahun lalu, Kota Palembang memiliki ruang publik terbuka dengan sambungan Wi-Fi, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) online, pendataan warga berbasis elektronik, hingga kartu pintar untuk pembayaran transportasi publik Transmusi. Namun, saat ini program kartu pintar terhenti.

Eddy mengatakan, kartu pintar sebenarnya dirancang lebih luas daripada untuk pembayaran transportasi publik. Kartu itu bisa sebagai kartu terpadu pelayanan publik di Palembang, termasuk sebagai uang elektronik. "Konsepnya seluruh pelayanan publik terintegrasi di kartu itu," jelasnya.

Pelaksana Tugas Wali Kota Palembang Harnojoyo menambahkan, penerapan teknologi digital pada zaman ini mutlak dilaksanakan. Pemkot Palembang pun terus mengembangkan berbagai pelayanan berbasis digital.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 Juni 2015, di halaman 22 dengan judul "Layanan Digital di Sungai Musi".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com