Kisah bergabungnya Wildan dengan pasukan ISIS dimulai ketika ia bersekolah di SMA Al-Azhar, Mesir. Dia memilih sekolah di negara yang menjadi kiblat ilmu-ilmu, selepas dari bangku Madrasah Tsnawiyah (MTS) Al-Islam, Tenggulun Solokoro, Lamongan.
Di Mesir, Wildan memiliki kakak perempuan, Nashiroh, yang lebih dulu tinggal di sana. Namun, pada 2012, Nashiroh, kakak yang tinggal di Mesir itu, kehilangan kontak dengan Wildan.
Begitu juga dengan keluarga di Lamongan, mereka kesulitan menghubungi pria yang selalu ranking satu saat bersekolah di MTs Al-Islam itu.
Tidak ada yang tahu aktivitas Wildan. Baru pada pertengahan 2012, Wildan memberi kabar kepada Nashiroh bahwa dia berada di Aleppo, Suriah.
Aleppo selama ini menjadi medan pertempuran antara tentara pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan tentara ISIS. Saat itu, berita tentang ISIS belum seheboh sekarang.
Sejak itu pula, komunikasi Wildan dan keluarganya menjadi jarang. Keluarganya di Lamongan dan Mesir kesulitan menghubunginya. Keluarga baru bisa berkomunikasi ketika Wildan berinisiatif menelepon.
Kadang Wildan juga chatting dengan saudara laki-lakinya yang lain. Keluarga pun berembuk. Mereka sepakat Wildan harus pulang. Terlebih lagi, kondisi ayahnya bertambah parah. Pada Februari 2012, ayah Wildan meninggal.
Keluarga merasakan kesedihan yang luar biasa lantaran keinginan sang ayah bertemu Wildan tidak kesampaian. Ibu Wildan juga terkejut mengetahui sepak terjang Wildan selama di perantauan.
Berbagai cara ditempuh untuk meluluhkan hati Wildan agar mau kembali ke Tanah Air.
“Ibunya sampai bilang, 'Nak, kamu tidak ingin nikah ta? Ayo pulang dan menikah di sini',” ujar Muhammad In’am, kakak Wildan, menirukan ucapan ibunya.
Wildan menjawab tawaran ibunya dengan nada lembut. Ia berujar agar keluarga merelakannya.
“Kalau nikah, saya menikah di sini saja, Bu,” kata In’am menirukan jawaban Wildan kala itu.
Untuk urusan nikah-menikah, organisasi yang dipimpin Abu Bakr Al Baghdadi itu memang menyiapkan istri bagi para serdadunya yang berstatus bujangan.
Bukan hanya istri, ISIS juga menyediakan rumah bagi siapa saja yang mau berperang bersama mereka (baca juga: ISIS Sediakan Istri bagi Bujang yang Hijrah ke Irak). (idl/ben)
BERSAMBUNG: Pemuda Lamongan Ini Hilang Setahun Sebelum Aksi Bom Bunuh Diri ISIS di Irak (3)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.