Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keakraban dari Bangsal Prabayaksa

Kompas.com - 30/07/2014, 23:13 WIB

Menurut Sukesa, keharmonisan masyarakat Cirebon dapat terjaga dengan baik karena budaya keraton dengan sifat keterbukaannya itu masih bertahan. Sultan berikut ritual-ritualnya masih lestari dan punya peran nyata untuk warganya. Ini berbeda dengan wilayah kerajaan lain yang budaya keratonnya sudah terkikis seperti di Demak atau Sumedang.

Tokoh komunitas Tionghoa dan Buddha di Cirebon, Suryapranata, mengatakan, dialog warga Cirebon di dalam keraton ini merupakan kultur yang harus dikembangkan. Keberadaan sultan membuktikan bahwa peran pemimpin sangat penting untuk membangun rekonsiliasi di akar rumput. Setidaknya, pemimpin mau terbuka dan memfasilitasi keinginan warganya.

Atas dasar itulah, Subhan Fajri (43), warga Cirebon, berusaha selalu hadir dalam open house Lebaran di Keraton Kasepuhan. ”Sederhana saja. Ketika kita saling menyapa, bersalaman, dan tersenyum, semuanya akan menjadi lebih ringan,” katanya.

Lantaran tradisi itu, Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi tujuan wisata, baik oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Selasa kemarin, wisatawan mendapat bonus bertemu dengan Sultan Arief Natadiningrat.

Anggota staf Sultan, Raden Mukhtar, mengatakan, pada saat libur Lebaran, jumlah wisatawan yang berkunjung dapat mencapai 1.500 orang per hari. Jumlah ini sedikit lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pada akhir pekan yang mencapai 1.000 orang per hari. ”Menurut kepercayaan masyarakat, bersilaturahim dengan Sultan bisa membawa berkah, terutama pada saat Lebaran,” kata warga Cirebon, Subhan Fajri (34). (Herpin Dewanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com