Satu orang dinyatakan tewas. Diduga, korban tewas terkena senjata api rakitan tradisional atau biasa dikenal dengan nama dum dum.
Kepala Kepolisian Resor Sigi, Ajun Komisaris Besar Polisi Noor Hudaya mengatakan, bentrok warga ini sudah berulang kali terjadi di dua desa bertetangga tersebut. Namun, toh bentrok antarwarga ini terus terjadi.
"Aparat kita sudah berusaha menghalau warga yang betrok antar-pemuda ini. Mereka sempat masuk ke rumah. Tapi pas habis subuh mereka keluar lagi. Dan itu tadi sudah ada yang kena," kata Kapolres Sigi Noor Hudaya.
Menurutnya, warga yang tewas tersebut bernama Mohammad Rumi (15). Rumi merupakan pelajar kelas 2 Madrasah Tsanawiyah (MTs, setara SMP) Dolo. Rencananya, jenazah korban akan dikuburkan sore ini di pemakaman umum setempat.
Sementara itu, hingga saat ini situasi dua desa bertetangga itu dinyatakan kondusif. Namun menurut Kapolres Sigi, saat ini sejumlah anggota polisi masih disiagakan di dua desa itu. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bentrok susulan.
Sebelumnya, pada Senin (5/5/2014) lalu, warga bentrok dengan aparat kepolisian di Desa Karawan, Kecamatan Dolo, Kebupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Sebanyak 9 motor patroli polisi hangus dibakar warga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.