Bentrok antarkampung ini bisa diredam oleh aparat Kepolisian Resor Sigi. Namun bentrok kembali pecah sekitar pukul 07.00 Wita.
Warga Kotarindu yang jumlahnya lebih dari 50 orang itu menyerang Desa Tulo dengan menggunakan panah dan senjata tajam lainnya.
Kepala Bagian Operasional Polres Donggala, Komisaris Polisi Anom Subawono mengatakan saat ini situasi mulai kondusif. "Aparat masih disiagakan di lokasi bentrok untuk mangantisipasi bentrok susulan antarwarga ini kembali terjadi," kata Anom.
Saat ini, menurutnya, jumlah personel polisi dibantu TNI yang disiagakan di lokasi bentrok berjumlah kurang lebih 150 orang.
Sementara itu,Bupati Sigi, Aswadin Randalemba menyesalkan bentrok antarwarga di wilayahnya selalu berulang. Berbagai upaya dilakukan agar bentrok tak terjadi lagi, namun selalui menemui jalan buntu. Bentrok yang melibatkan para pemuda ini lagi-lagi berulang.
Menurut Aswadin, bentrokan terjadi lantaran masyarakat mudah sekali terpancing. Berbagai upaya sudah sering didilakukan untuk penanganan konflik di wilayah ini. Misalnya, dengan mempertemukan antarwaga yang bertikai dan sejumlah tokoh masyarakat. Namun bentrok tetap terjadi. "Masyarakat kita mudah terpancing," kata Bupati Sigi.
Sementara untuk menangkap provokator, Bupati Sigi mengakuinya sangat sulit. Karena tidak ada bukti kuat yang mengarah ke situ untuk bisa menangkap sang provokator.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.