Padahal, sejak dirujuk ke RSHS 65 hari lalu, kedua tangan Puvelia yang sudah busuk menghitam seperti hangus terbakar harus segera diamputasi. "Ada satu kendala, ayahnya sebagai penanggung jawab belum bisa memberikan izin untuk tindakan medis secara tertulis dan resmi," kata Kepala Staf Medik Fungsional (SMF) Ilmu Kesehatan Anak, Djatnika Setiabudi, di RSHS Bandung, Kamis (1/5/2014).
Lebih lanjut Djatnika menambahkan, izin tersebut harus segera didapatkan. Pasalnya, dikhawatirkan infeksi pada kedua tangan Puvelia akan semakin parah.
"Kalau dibiarkan, fungsi normal fisiologisnya akan terganggu. Ini jaringan mati, kalau dibiarkan malah jadi sumber infeksi baru," jelas Djatnika.
Untuk mempercepat izin dari sang ayah keluar, tim khusus RSHS akan jemput bola alias langsung mendatangi sang ayah ke kediamannya. Menurut Djatnika, mendatangi langsung ayah Puvelia merupakan jalan terakhir. Sebab, selama ini RSHS tidak mendapatkan jawaban yang pasti meski sudah dihubungi melalui SMS dan telepon.
"Secara kosmetik juga masa membiarkan anak pulang dalam kondisi begitu, tidak etis," tegasnya.
Diduga akibat jarum infus
Diberitakan sebelumnya, seorang bocah bernama Puvelia Audriana Putri (5) harus menahan rasa sakit di kedua tangannya yang hangus. Bukan karena terbakar, Puvelia diduga menjadi korban malapraktik sebuah klinik di daerah Purwakarta, Jawa Barat.
SH (38), ibunya, mengatakan, tangan anak keduanya yang menghitam terancam diamputasi karena sudah infeksi. Pada awalnya, SH menjelaskan, tanggal 19 Februari lalu anaknya menderita demam dan panas.
"Kemudian saya bawa anak saya ke Klinik EM di Purwakarta, katanya anak saya kena gejala tifus," ujar SH di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung, Jumat (21/3/2014).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.