Junaedin menyewakan rumahnya kepada jurnalis yang meliput kecelakaan. Ia memilih untuk memindahkan anggota keluarga ke rumah orangtuanya yang berjarak sekitar 20 kilometer dari kampungnya.
"Saya sewakan ke beberapa orang kru wartawan dari TV nasional. Saya kemarin sewakan Rp 200.000 semalam. Meskipun rumah panggung, tapi mereka mau. Lumayan buat penghasilan sehari-hari," jelas Junaedin yang mengaku sehari-harinya bertani, Senin (7/4/2014).
Selain menyewakan rumah, Junaedin juga menjual makanan dan minuman di sekitar lokasi kecelakaan KA Malabar. Ia membelanjakan sebagian uang hasil sewa rumahnya untuk barang dagangan, seperti kopi, air mineral, dan rokok.
"Saya juga jadi bisa jualan di sini, Pak. Soalnya, semenjak adanya kecelakaan kereta, banyak orang yang datang menonton ke sini," kata dia.
Menurut Junaedin, tetangganya juga melakukan hal yang sama untuk pengunjung lokasi kecelakaan kereta Malabar. Mereka juga menyediakan berbagai fasilitas bagi pengunjung meski dengan pelayanan seadanya.
"Ada juga yang menyediakan nasi liwet yang dimasak dadakan di rumah," ungkap dia.
Diberitakan sebelumnya, Kereta Api Malabar tujuan Bandung-Malang anjlok setelah lintasan mengalami longsor, Jumat (4/4/2014) malam. Kejadian ini menyebabkan tiga penumpangnya tewas dan dua orang mengalami luka berat. Sampai sekarang pengerjaan penyambungan rel di lokasi kejadian masih berlangsung. Diperkirakan sore ini penyambungan rel bisa selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.