Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lintasan KA Digeser 3 Meter untuk Angkat Lokomotif Malabar

Kompas.com - 06/04/2014, 19:00 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com – Lintasan rel kereta di lokasi kejadian anjloknya KA Malabar digeser hingga tiga meter mendekati wilayah perbukitan. Langkah itu untuk mempermudah pengangkatan bangkai lokomotif.

“Lintasan rel kereta api digeser mendekati perbukitan sampai tiga meter. Pergeseran ini untuk memudahkan nantinya mengangkat lokomotif di jurang. Makanya kita utamakan dulu perbaikan rel supaya nyambung dulu,” jelas Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional (DAOP) II Bandung, Zunerfin, di lokasi kejadian, Minggu (6/4/2014).

Pergeseran lintasan ini, kata Zunerfin, membuat tikungan lintasan menjadi berkurang. Sebab pergeseran lintasan ke arah perbukitan atau di sebelah kanan ke arah Bandung, menjauhi lokasi jurang yang berada di sisi kirinya.

“Nantinya belokan akan berkurang karena kita lakukan pergeseran ke samping perbukitan. Mudah-mudahan dengan bantalan yang kuat, nantinya tidak akan terulang kembali kejadian seperti ini (anjloknya KA Malabar, red),” tambah dia.

Proses pengangkatan bangkai kereta dan perbaikan rel sebagai lokasi anjloknya KA Malabar molor dari target yang selama ini ditentukan. Sebelumnya Kepala Humas PT KAI Sugeng Priyono, menargetkan lintasan ini akan bisa dilalui pada hari ini. Namun, karena beberapa kendala salah satunya cuaca buruk, sampai petang ini lintasan kereta Kroya-Bandung masih belum bisa dioperasikan.

Diberitakan sebelumnya, KA Malabar mengalami kecelakaan pada Jumat (4/4/2014). KA tersebut membawa 298 penumpang dan 13 awak dari Stasiun Bandung menuju Kota Malang, Jawa Timur.

Saat melintas di lokasi kejadian, intensitas hujan tinggi dan jalur yang dilalui berkelok. Di sisi kiri rel, dari arah Bandung, terdapat jurang sekitar 20 meter. Akibat hujan deras, tanah di lokasi kejadian longsor dengan bentangan sepanjang 25 meter.

Bantalan rel pun ambles sehingga posisi rel dalam keadaan menggantung. Ketika KA melintas, rel tak kuat menahan beban sehingga kereta keluar jalur hingga lokomotif dan dua gerbong eksekutif masuk jurang.

Lokomotif saat itu menarik sembilan gerbong yang terdiri dari kelas eksekutif, kereta makan, kelas bisnis, kelas ekonomi, dan kereta barang. Kecelakaan itu menewaskan tiga orang dan melukai 29 penumpang.

Ketiga korban tewas adalah Haris Budi Cahyono, warga Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur; Sri Hartanto, warga Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta; dan Ayu Diah Kusuma Ningrum, warga Kabupaten Malang, Jatim. Hartanto dan Ayu adalah staf PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com