Ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, Erli menuturkan, kejadian berawal ketika ia tengah tidur di dalam kamar sendiri. "Sekitar pukul 2.30 tadi malam sementara tidur, tiba-tiba saya rasa sakit di lutut kiri. Kemudian, keluar darah banyak, saya teriak panggil anak saya yang sementara tidur di kamarnya masing-masing," ujarnya.
Setelah itu kata Erli, keluarganya langsung membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara pada sekitar pukul 03.30 Wita. "Saya dengar tembakan keras dari atas plafon, langsung lutut saya sakit sekali. Anak-anak telepon polisi, tapi tidak diangkat. Karena banyak keluar darah, anak saya langsung bawa saya ke rumah sakit," ujarnya.
Pegawai negeri sipil di Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara itu masih merasakan sakit di lutut kirinya. Pihak RS Bhayangkara belum bisa memberikan keterangan resmi karena pejabat berwenang masih berkoordinasi dengan Polda Sultra.
Kapolres Kendari AKBP Anjar Wicaksana mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan jenis peluru di tubuh korban. "Untuk jenis proyektil, belum dapat dipastikan karena pelaksanaan operasi pengangkatan pelurunya baru akan dilakukan nanti sore pukul 16.00 Wita," ujar Anjar.
Namun, lanjut Anjar, pihaknya telah memeriksa lokasi kejadian dan memotret plafon yang juga menjadi sasaran peluru nyasar tersebut. "Kami masih dalami kasus ini. Untuk sementara, itu dulu yang bisa saya sampaikan. Nanti setelah ada hasil operasi, baru bisa kami tahu jenis pelurunya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.