Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpindah-pindah, Para Pelaku Pemerkosaan Bergilir Sulit Ditangkap

Kompas.com - 13/01/2014, 15:49 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Hingga hari ini, Senin (13/1/2014), aparat Kepolisian Sektor Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, belum mampu menangkap seluruh pelaku pemerkosaan bergilir terhadap seorang siswi SMP di daerah tersebut, akhir tahun lalu.

Polisi berdalih, tiga pelaku yang masih melarikan diri selalu berpindah-pindah tempat. Kepala Polsek Pomalaa, Iptu Achmad Ardy, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat selular mengatakan, secara umum kasus itu terus berjalan dengan pengembangan keterangan dari berbagai pihak.

“Masih dua tersangka yang kita amankan, yaitu masing-masing inisial AG dan A. Sementara tiga lagi yaitu I, AC dan DI masih DPO. Kita kesulitan terhadap tiga tersangka ini sebab mereka selalu berpindah-pindah tempat. Terakhir kita monitor mereka berada di Kendari dan Makassar. Tapi saat ini mereka bersembunyi di tempat lain lagi,” ucap Achmad Ardy, Senin (13/1/2014).

Namun, Achmad Ardy menegaskan, meskipun masih ada tersangka yang belum tertangkap, proses hukum atas dua tersangka yang tertangkap terus bergulir. “Yang dua ini kita sudah titip di Lembaga Permasyarakatan Anak. Untuk berkas itu sementara diproses di Kejaksaan Negeri Kolaka. Yang jelasnya tetap berlanjut kasus ini,” tegas Achmad Ardy.

Selanjutnya, demi mengoptimalkan pencarian, polis pun melibatkan personel buru sergap dari Polres Kolaka. “Biar mereka cepat didapat dan diadili,” cetus Achmad Ardy.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMP menjadi korban pemerkosaan lima pemuda belasan tahun yang menggunakan kedok pacaran. Salah satu dari tersangka yang berinisial AG sempat berpacaran dengan korban.

Dari situlah AG membujuk korban untuk bersetubuh. Ternyata AG mempunyai rencana lebih. Dia sengaja memanggil rekan-rekannya untuk ikut bersetubuh dengan korban. Bahkan salah satu korban sempat mengambil video hubungan intim tersebut.

Bermodalkan video itulah aksi mereka terulang hingga lima kali. Mereka berdalih, apabila korban melaporkan masalah ini akan menyebar luaskan video perno tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com