Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kematian Fikri, Polisi Periksa Bidan Puskesmas

Kompas.com - 12/12/2013, 18:05 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Proses penyelidikan atas kasus tewasnya mahasiswa Institut Teknik Nasional (ITN) Malang, Fikri Dolasmantya Surya, terus dilakukan. Polisi hingga saat ini telah memeriksa lima orang saksi terkait kasus ini.

"Ada lima orang saksi yang telah diperiksa petugas dari Polres Malang, yaitu rekan-rekannya yang memberikan pertolongan dan bidan puskesmas," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar di markas besar Polri, Kamis (12/12/2013).

Pemeriksaan terhadap rekan Fikri dilakukan lantaran diduga mereka mengetahui kronologi peristiwa tewasnya mahasiswa jurusan Planologi ITN Malang tersebut. Sementara itu, pemeriksaan terhadap bidan dilakukan untuk mengetahui kondisi terakhir Fikri sebelum tewas.

Boy mengatakan, pemeriksaan saksi dilakukan setelah sebelumnya pihak keluarga menolak saat jasad Fikri akan diotopsi. Sementara itu, pihak kepolisian mengetahui kondisi terakhir Fikri dari hasil visum et repertum tubuh luar korban yang dilakukan.

"Informasi dari bagian (panitia) ospek, (Fikri) sakit dan mengeluarkan busa pada saat melakukan aktivitas wisata di Goa Cina," katanya.

Sebelumnya dikabarkan, Fikri meninggal dunia ketika mengikuti kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) di kawasan Goa Cina, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 12 Oktober 2013 lalu. Acara tersebut diadakan oleh jurusan Planologi ITN.

Atas kasus ini, pihak kampus telah menjatuhkan sanksi kepada 110 mahasiswa panitia Kemah Bakti Desa sesuai porsi kesalahannya. Ada empat jenis hukuman yang diberikan, yaitu skors dua semester, skors satu semester, pembatalan mata kuliah, dan surat peringatan (SP). 

Selain memberi sanksi kepada panitia dari kalangan mahasiswa, pihak kampus juga memberhentikan dari jabatan Ketua Jurusan Planologi ITN Ibnu Sasongko dan Sekretarisnya Arief Setiyawan. Keduanya dinilai lalai dalam mengawasi panitia KBD sehingga menewaskan seorang mahasiswa baru asal Mataram itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com