Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/11/2013, 21:32 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com - Seekor gajah keng atau pimpinan gajah dan 27 ekor gajah lain akhirnya bisa digiring dari kawasan Pegunungan Pante Peusangan, Kecamatan Juli dan Blang Paya di Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen, Aceh. Penggiringan satwa liar ini memakan waktu hampir sepuluh bulan berkat kerja keras duet tim Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bireuen dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.

Penggiringan berakhir manis setelah puluhan gajah tersebut kembali ke habitat mereka. Kecemasan warga sudah cukup lama dilayangkan ke dinas terkait, tetapi terkendala waktu dan biaya mendatangkan gajah terlatih untuk mempercepat penggiringan. Warga tak henti-hentinya melaporkan setiap kejadian pengerusakan oleh gajah, tetapi tak kunjung ada respons.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bireuen Irwan SP mengatakan, ulah manusia merambah hutan habitat gajah menjadi pemicu utama mengamuknya gajah liar. Ia mengatakan, sejak zaman dulu kawasan Pegunungan Pante Peusangan Km. 35 dan Blang Paya merupakan jalur lalu lintas gajah liar. Hal itu diakui oleh warga tempatan yang turun-temurun lahir dan menetap di sana.

"Puluhan tahun warga mengaku belum pernah mendengar cerita berpaspasan dengan gajah saat hendak ke kebun, apalagi sampai jatuh korban," kata Irwan, Sabtu (30/11/2013).

Namun, belakangan ini peristiwa demi peristiwa terjadi akibat amukan gajah sehingga menelan korban nyawa maupun harta. Kepala Desa Blang Paya M Yasin mengatakan, sudah puluhan kali penduduk di sana dikagetkan dengan ulah kawanan gajah yang menggasak kebun dan rumah warga.

Seorang warga bahkan meninggal dunia ketika secara tidak sengaja berpaspasan dengan gajar liar itu pada Januari 2013. Warga bernama M Syarif (60), warga Bener Meriah, itu tewas diinjak gajah ketika ia pulang dari kebunnya di Leubok Pisang. Korban yang pulang bersama seorang temannya itu tidak bisa melarikan diri karena tepergok gajah yang sedang marah besar. Syarif tewas di tempat kejadian karena sulitnya medan untuk mengevakuasi korban.

"Setelah kejadian itu, warga tidak berani lagi ke kebun hingga kebun dibiarkan terlantar dan warga kebingungan menyiasati perekonomian mereka selama ini," kata Yasin.

Warga bertambah khawatir jika sewaktu-waktu didatangi gajah yang tersesat dari kawanannya. Hal itu sempat terjadi di sejumlah rumah warga yang bagian dapurnya diobrak-abrik hewan berbelalai tersebut.

"Kejadiannya siang hari sehingga warga cepat menghalau bersama-sama. Bagaimana kalau malam hari di mana warga tertidur pulas?" ujar Yasin.

Berbalut cemas dan resah, akhirnya warga dan perangkat di dua desa itu mengadukannya ke dinas terkait. Setelah dilakukan beberapa kali survei, akhirnya diperoleh kesepakatan tim untuk turun menghalau kawanan gajah liar tersebut.

Selama sembilan hari sejak pertengahan November kemarin, tim Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bireuen dan BKSDA Aceh yang diketuai Andi Aswinsyah menghadapi tantangan berat menggiring kawanan gajah itu ke habitatnya di Pegunungan Cot Rampagoe dan Gunong Goh. Medan berat sebelumnya dilalui tim menuju Pegunungan Blang Paya dan Pante Peusangan.

Bukan perkara mudah menemukan kawanan gajah itu. Tim harus menunggangi empat ekor gajah terlatih dari BKSDA, naik-turun gunung dengan kiri-kanan jurang, serta menyeberangi beberapa anak sungai. Sewaktu-waktu mereka bisa bertemu dengan puluhan gajah liar yang mengamuk.

Ulah manusia merambah hutan lindung diyakini menjadi alasan besar menyatukan kekuatan dan kebersamaan warga setempat untuk mengakhiri amukan gajah liar itu. Yasin mengatakan, upaya mencegah amukan gajah liar harus dipikirkan bersama, bukan hanya melaporkan ke dinas terkait. "Penduduk diharapkan menaati untuk tidak melakukan perambahan hutan yang dapat mengganggu habitat gajah," kata Yasin.

Ia mencoba memberikan solusi dengan menanam pisang monyet di kawasan hutan habitat gajah. Dengan begitu, kebutuhan makanan untuk satwa tersebut dapat terpenuhi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com