"Ini mungkin pertama kali di Indonesia karena jarang sekali," kata Dicky di Bandung, Kamis (26/9/2013).
Dicky menambahkan, kasus kembar siam parasit yang dialami oleh Ginan Septian Nugraha sebenarnya pernah juga ditangani oleh RSHS Bandung. Hanya saja, yang ditangani bukan bayi, melainkan anak berusia 9 tahun. Selain itu, bayi parasit yang keluar dari tubuh bagian bawah anak tersebut bentuknya jauh dari sempurna.
"Untuk penyebab pastinya hingga saat ini tidak diketahui secara pasti," kata Dicky.
Diberitakan sebelumnya, kasus kelahiran bayi kembar siam conjoined twin parasitic atau kembar parasit yang dialami oleh bayi bernama Ginan Septian Nugraha sepertinya menjadi salah satu sejarah untuk dunia kedokteran Indonesia. Untuk itu, bagian histopatologi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung akan meneliti lebih lanjut struktur organ yang terdapat di dalam bayi parasit yang sudah terpisah dari bayi yang sehat.
"Setelah terlepas, kita akan identifikasi kembali jaringan lain di dalamnya (bayi parasit)," kata dokter spesialis bedah anak RSHS Bandung dr Dicky Drajat.
Dari hasil penelitian sementara, meski bayi parasit tersebut dapat dikatakan sebagai kembaran dari bayi Ginan yang terlahir sempurna, Dicky menyebutnya sebagai tumor dengan jenis epignathus teratoma.
Ia menjelaskan, epignathus teratoma adalah kembar parasit yang terlahir tidak sempurna, baik organ tubuh luar maupun dalam. Karena organ-organ dalam yang dimiliki oleh bayi parasit itu tidak utuh, maka tubuh yang mengalami deformitas (perubahan bentuk) mau tidak mau mengandalkan nutrisi-nutrisi dan juga hasil produksi organ-organ bayi yang sempurna atau bisa dikatakan sebagai inang.
Karena penyebutan "bayi parasit" banyak mendapat penolakan dari ahli medis, mereka lebih memilih menyebutnya sebagai tumor. Selain itu, karena tumor tersebut keluar ataupun berada di dalam mulut, maka tumor tersebut disebut epignathus.
"Teratoma itu berasal dari bakal sel yang nantinya akan menjadi rambut, tulang, usus, dan lain- lain. Pada benjolan tumor ini (bayi parasit) kami menemukan struktur jaringan normal seperti yang ada pada manusia seperti usus, dua testis, dan dua penis lengkap dengan stratum (kulit) menyerupai manusia. Selain itu juga ada tulang panggul dan dua anggota bagian bawah walaupun kelainan bentuk," bebernya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.