"Hari senin berkasnya sudah dilimpahkan tahap satu berdasar laporan Kasat Reskrim," kata Sutarno saat ditemui di Gedung Sate, Bandung, Kamis (5/9/2013).
Lebih lanjut, Sutarno menambahkan, setelah berkas-berkas tersebut dipelajari oleh kejaksaan, maka kepolisian akan melakukan penyidikan tahap kedua. "Kita tunggu hasil selanjutnya dari kejaksaan. Kalau kejaksaan menganggap berkasnya sudah lengkap kita lakukan tahap berikutnya," ucapnya.
Untuk saat ini, lanjut Sutarno, belum ada penambahan tersangka dalam kasus pembunuhan sadis tersebut. Ketika disinggung adanya upaya rekonstruksi ulang pembunuhan dari pihak-pihak di luar kepolisian, Sutarno mengaku tidak akan menghalang-halangi.
"Tidak ada kaitannya dgn kita. Untuk apa mereka melakukan rekonstruksi sendiri?" tegasnya.
Seperti yang telah diberitakan, Franciesca tewas setelah diseret sejauh satu kilometer dari pintu rumah kosnya. Meskipun sudah ada dua tersangka yang mengaku, yaitu Ade dan Wawan, banyak kalangan meragukan pengakuan tersangka. Apalagi, setelah muncul nama Albertus sebagai anggota polisi yang pernah memiliki hubungan khusus dengan Franciesca.
Albertus mengenal Franciesca tahun 2003 ketika korban melapor ke Kepolisian Sektor (Polsek) Astana Anyar karena mendapat ancaman dari mantan pacarnya. Waktu itu, Albertus menjadi kapolsek. Setelah berkenalan, hubungan keduanya semakin dekat.
Namun, hubungan terputus setelah Franciesca tak mengembalikan mobil Eko yang dipinjam ibunya. Mobil baru dikembalikan setelah Eko melapor ke polisi. Sejak itu, mereka tidak lagi bertemu hingga Franciesca tewas dibunuh.
Terkait hubungannya dengan Sisca, yang dianggap sebagai pelanggaran etika, Albertus akan menjalani sidang pada pekan depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.