Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kendal, Agus Rifai, tradisi Syawalan sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Para pedagang yang memadati pantura Kendal berasal dari Demak, Jepara, Batang, Purwodadi, dan juga Kudus.
"Mereka sudah berjualan sejak sehari setelah Lebaran," kata Agus Rifai, Selasa (13/8/2013).
Agus menjelaskan, Syawalan dibuka pada hari Selasa sore ini. Pembukaan dilakukan oleh Bupati Kendal Widya Kandi Susanti. "Puncak acaranya Rabu (14/8/2013) besok," tambahnya.
Penulis buku Babad Tanah Kendal, Hamam Rohani, mengatakan bahwa Syawalan di Kaliwungu sebenarnya untuk memperingati wafatnya KH Asyari. KH Asyari adalah salah satu ulama besar yang ikut menyebarkan agama Islam di Kaliwungu dan sekitarnya.
"KH Asyari juga dikenal dengan nama Kiai Guru. Ia juga salah satu pendiri Masjid Agung Kaliwungu," kata Hamam.
Hamam menjelaskan, Syawalan dimulai oleh keluarga KH Asyari yang melakukan haul di makam Jabal yang ada di Kaliwungu Atas. "Kemudian tidak hanya keluarga KH Asyari, keluarga santri KH Asyari pun ikut haul sehingga semakin banyak dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berjualan, hingga seperti sekarang ini," jelasnya.
Terkait dengan ramainya penjual Syawalan di Kaliwungu, Kepala Dinas Perhubungan Kendal Subarso meminta kepada pemudik yang akan kembali supaya jangan lewat Jalan Raya Kaliwungu sebab bisa terjebak kemacetan. "Lewat jalan lingkar Kaliwungu lebih lancar. Sebab, jalan lingkar Kaliwungu lebih baik dan lancar," kata Subarso.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.