Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Pantura Kaliwungu Diganggu Pangkalan Andong

Kompas.com - 16/08/2012, 09:32 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL,KOMPAS.com - Jalur pantai utara (Pantura) Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, semrawut. Penyebab kesemrawutan jalan kota yang menghubungkan kota Semarang tersebut, adalah andong atau dokar yang beroperasi di kawasan itu.

Angkutan tradisional yang masih banyak di Kaliwungu tersebut, lalu lalang di jalan seenaknya. Sehingga membuat pengguna jalan harus berhenti untuk memberi kesempatan para kusir menjalankan andongnya.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kendal, Subarso, andong masih banyak digunakan oleh masyarakat setempat untuk alat transpotasi. Jumlahnya mencapai puluhan. Tempat parkir andong itu ada di pasar pagi Kaliwungu. Sehingga saat pagi, jalan di Kaliwungu padat.

"Untuk menghindari kepadatan di jalan raya Kaliwungu, pengguna jalan terutama pemudik, bisa melewati jalan lingkar kaliwungu," kata Subarso, Kamis (16/8/2012).

Subarso menambahkan, supaya tidak terlanjur masuk ke jalan raya kaliwungu, pengguna jalan harus jeli melihat rambu-rambu petunjuk jalan, yang telah ia pasang bersama Polres kendal.

"Di pintu masuk jalan lingkar Kaliwungu, dari arah barat sudah kami beri petunjuk jalan ke Semarang. Demikian juga sebaliknya,"tambahnya.

Sementara itu, salah satu kusir Andong, Ratman (45), mengaku bahwa kesemrawutan jalan di kaliwungu bukan cuma disebabkan oleh andong, tapi juga angkutan kota bus. Pasalnya, bus-bus itu sering ngetem mencari penumpang di depan pasar pagi Kaliwungu.

"Pasar pagi Kaliwungu ini tempat parkir Andong. Jadi ya otomatis kita lalu lalangnya di sini," kata Ratman.

Ratman meminta kepada petugas, agar menertibkan angkutan umum bus, yang mencari penumpang seenaknya di depan pasar pagi Kaliwungu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com