Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Abdulbar Yahya, mengatakan, banjir disebabkan jebolnya tanggul pengaman Sungai Pohu dan Marissa, akibat hujan yang terus tinggi mengguyur kabupaten ini, sejak hari Kamis (8/8/2013) malam.
Meski banjir tidak merata menggenangi seluruh desa di tiga kecamatan ini, namun BPBD kata Abdulbar berupaya melakukan evakuasi warga. Sebab air yang mencapai ketinggian 1 meter ini, juga membawa material lumpur. Bahkan di Desa Tunggulo, Kecamatan Limboto Barat, puluhan hektare sawah siap panen terendam lumpur.
Banjir bandang juga menerjang Desa Pelehu, Kecamatan Bilato, menyebabkan 20 rumah rusak berat. "Bantuan sementara disalurkan, khususnya makanan siap saji, air mineral dan mi instan," ujar Abdulbar yang mengakui belum bisa memastikan kerugian materiil yang ditimbulkan.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini, namun pihaknya bersama tim tanggap darurat bencana (Tagana) setempat, masih berada di lokasi banjir. Sebab dikhawatirkan air akan naik lagi karena hujan masih mengguyur wilayah ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.