Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Aries Syahbudin, Kamis (4/7/2013), mengatakan, mulanya pelaku mempraktikkan pembakaran uang pecahan Rp 100.000. Abu uang itu kemudian diletakkan dalam kardus dan ditutupi kain putih.
''Saat dibuka lagi di situ ada tumpukan uang yang katanya bernilai Rp 1,5 miliar. Saat korban melihat tumpukan uang itulah posisi korban sudah terhipnotis,'' kata Aries.
Korban diperbolehkan menyentuh tumpukan itu untuk memastikan bahwa benar itu adalah uang, tetapi hanya beberapa saat. ''Untuk dapat memiliki uang tersebut, pelaku meminta mahar kepada korban senilai Rp 50 juta, katanya untuk proses ritual dan sebagainya,'' sambung Aries.
Demi meyakinkan korban bahwa itu adalah aksi supranatural, korban biasanya diminta menyediakan sejumlah bahan, seperti minyak, kain putih, air, dan bunga tujuh rupa.
Seperti yang telah diberitakan, aksi penipuan seperti ini baru dibongkar oleh jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Empat pelaku diamankan. Mereka adalah Juari Sobirin alias Qazz Handoko, warga Ploso Klaten, Kediri; Slamet, warga Baron Timur, Nganjuk; Djasmani, warga Pare, Kediri; dan Waryono, warga Gondang, Nganjuk.
Aksi mereka terendus polisi setelah keempatnya terlibat keributan dengan salah satu korban penipuan di kawasan Jalan Perak Barat, akhir pekan lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.