Salin Artikel

PLBN Skouw, Beranda Perbatasan Indonesia-Papua Nugini yang Tak Sekadar Megah

POS Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, adalah pos perbatasan terbesar di Pulau Papua. Ini karena PLBN Skouw merupakan pos perbatasan Tipe A.

Ada tiga tipe PLBN, yaitu tipe A, B, dan C, dengan tipe A adalah yang terbesar. Merujuk laman Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), tipe-tipe PLBN itu dibagi lagi menjadi kategori darat dan laut.

Untuk PLBN Tipe A darat seperti PLBN Skouw, ada kriteria yang harus dipenuhi. Misal, pelintas antar-negara di pos perbatasan itu bisa lebih dari 7.500 orang dalam satu waktu, meskipun jumlah kendaraan yang lewat tetap dibatasi kurang dari 100 unit dengan bobot satuan maksimal 40 ton.

Kriteria berikutnya adalah soal penampakan PLBN itu sendiri. Untuk tipe A darat, luas area PLBN bisa mencapai 10 hektare dengan luas zona inti maksimal 9.000 meter persegi dan zona penunjang maksimal seluas 5.000 meter persegi. 

Karenanya, wajar bila PLBN Skouw diharapkan menjadi beranda depan bagi Indonesia di perbatasan dengan Papua Nugini, sebagaimana harapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikannya pada 9 Mei 2017.

“Kami berharap ke depan (seperti) harapan Presiden Jokowi, PLBN Skouw menjadi beranda depan wajah NKRI untuk wilayah Papua, khususnya Jayapura dan Vanimo,” ujar Pelaksana Tugas (Pj) Kepala PLBN Skouw, Mathilda Pusung, seusai upacara peringatan ke-78 kemerdekaan Indonesia, Kamis (17/8/2023).

Tak sekadar bangunan fisik megah

Menurut Mathilda, PLBN Skouw telah menjadi salah satu perbatasan yang sangat strategis, termasuk untuk pengembangan ekonomi masyarakat di perbatasan Indonesia-Papua Nugini. Terlebih lagi, ada Pasar Wisata PLBN Skouw yang buka setiap Selasa dan Sabtu sebagai hari pasar.

Pada hari-hari pasar tersebut, lanjut Mathilda, ada banyak warga Papua Nugini yang datang ke Pasar Skouw untuk berbelanja aneka keperluan, mulai dari sembilan bahan pokok (sembako) untuk kebutuhan sehari-hari hingga telepon genggam (handphone).

“Pasar Wisata Modern yang dibangun oleh (jajaran pemerintahan) Presiden Jokowi di PLBN Skouw kini menjadi salah satu ketergantungan yang dimanfaatkan oleh warga Wutung yang ada di Papua Nugini untuk berbelanja dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari,” ungkap dia.

Sebelumnya, Pasar Skouw sempat buka tiga kali dalam seminggu, yakni Selasa, Kamis, dan Sabtu. Namun, saat ini sedang ada penggarapan jaringan listrik dari kawasan PLBN Skouw ke wilayah Wutung, Vanimo, Papua Nugini, sehingga hari pasar dikurangi. Untuk sementara, pasar tidak buka di setiap Kamis.

“Kami berharap, setelah selesai dipasang aliran listrik ke Wutung, hari pasar bisa kita buka lagi menjadi tiga kali dalam seminggu,” ujar Mathilda.

Saat peresmian PLBN Skouw pada 2017, Presiden Jokowi berpesan tegas, kehadiran pos perbatasan ini harus bisa memberikan efek nyata bagi kesejahteraan masyarakat perbatasan. Harapannya, dengan keberadaan PLBN sekaligus sebagai sentra ekonomi, praktik penyelundupan di wilayah perbatasan pun bisa mati dengan sendirinya.

Pasar Skouw tidak berdiri bersamaan dengan PLBN Skouw. Bila zona inti diresmikan pada 2017, pasar modern ini masuk pada tahap dua pembangunan yang digeber pada 2016-2018, sebagai sub zona inti PLBN. 

Terpisah, Deputi III Bidang Pengelolaan Infranstruktur Wilayah Perbatasan BNPP RI, Letjen TNI (Purn) Jefry Apoly Rahawarin, berharap PLBN Skouw tidak sekadar menjadi beranda depan perbatasan dengan bangunan yang megah.

Jefry berharap, PLBN Skouw dapat menjadi salah satu akses utama perdagangan Indonesia dan Papua Nugini, sekaligus menjadi pos lintas strategis untuk pengembangan ekspor-impor di antara kedua negara.

"Sehingga kawasan yang ada di wilayah ini menjadi sejahtera," kata Jefry, usai bertindak sebagai Inspektur Upacara HUT ke-78 kemerdekaan Indonesia di PLBN Skouw, Kamis.

Jefry pun berharap, peringatan hari kemerdekaan ke depan di PLBN Skouw bisa lebih meriah lagi. Karena, kata dia, kawasan perbatasan merupakan salah satu prioritas pembangunan pemerintah pada saat ini.

“Pemerintah saat ini memang sangat intens terhadap hal-hal yang berkaitan dengan perbatasan dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Bapak Presiden Jokowi lewat nawacita ketiga, membangun daerah pinggiran,” ujar Jefry.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/20/121517178/plbn-skouw-beranda-perbatasan-indonesia-papua-nugini-yang-tak-sekadar-megah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke