Salin Artikel

6 Pejabat Daerah Jadi Korban Peretasan Selama Tahun 2023, Dikirim “Link” dan Dimintai Uang

KOMPAS.com - Selama setahun terakhir, aksi peretasan ponsel marak terjadi menyasar ke sejumlah pekabat dengan berbagai modus.

Salah satu modus terbaru yang dilakukan para pelaku yaitu dengan mengirimkan file APK melalui WhatsApp dan ponsel dengan mudah diretas.

Setelah berhasil memasuki data-data pribadi korbannya, biasanya para peretas akan menggunakan nomor tersebut untuk meminta sejumlah uang kepada orang lain.

Berikut ini 6 pejabat daerah yang menjadi korban peretasan ponsel selama tahun 2023:

1. Kapolda Jateng

Ponsel milik Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Lutfi diretas oleh dua orang pelaku yang berada di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Direktur Reskrimsus Polda Jateng Kombes Dwi Subagio mengatakan, para pelaku meretas ponsel milik Kapolda Jateng dengan mengirimkan sebuah aplikasi atau APK.

"Modusnya lewat aplikasi-aplikasi yang dikirim," kata Dwi saat dikonfirmasi via telepon, Senin (31/7/2023).

Kedua pelaku yaitu ayah dan anak asal Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir (OKI), berhasil diamankan pihak kepolisian, Minggu (30/7/2023).

Dirreskrimum Polda Sumsel, Kombes M Anwar Reksowidjojo pun mengonfirmasi penangkapan tersebut.

"Benar kami memang memback up Polda Jateng dalam kasus peretasan handphone Kapolda Jateng anggota kami terjunkan ke lokasi. Kedua pelaku ayah dan anak , " ujar Anwar, Senin (31/7/2023).

Pada Juli 2023 ini juga, ponsel milik Wakil Wali Kota Tarakan, Effendhi Djunprianto diretas oleh pihak tak bertanggungjawab.

Penipu tersebut menghubungi kontak yang ada di nomor WhatsApp Effendhi, kemudian berdalih meminjam uang.

"Saya minta warga Tarakan untuk lebih hati-hati, karena dia biasanya minta bantuan berupa uang," ujar Effendhi Djuprianto dilansir dari Tribunnews.com

Polres Tarakan pun telah menerima laporan tentang peretasan tersebut.

"Benar bahwa Bapak Wakil Walikota Tarakan membuat laporan terkait adanya dugaan peretasan Whatsapp oleh seseorang tak dikenal. Satreskrim menindaklanjuti laporan tersebut," terang Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakthika Putra.

Pejabat yang juga terkena skimming ialah Wakil Bupati Banyumas, Jawa Tengah, Sadewo Tri Lastiono.

Sadewo mengaku sebelum itu dia sempat membuka pesan WhatsApp dengan kode APK.

"Saat malam, saya membuka HP, seperti biasa, kalau itu undangan, maka akan saya teruskan kepada TU atau ajudan. Nah, ternyata saya juga membuka undangan yang tertulis APK," ujarnya.

"Akibatnya, WA saya tidak bisa dipakai sama sekali," ujar Wakil Bupati kepada TribunJateng.com, Sabtu (15/7/2023).
Hampir sama yang terjadi dengan Wakil Wlai Kota Tarakan, pelaku menghubungi nomor di kontak WhatsApp untuk menyebarkan file APK tersebut.

"Karena HP saya tidak bisa dihubungi, maka banyak yang tanya istri saya dan ajudan. Ternyata, memang banyak yang dikirimi pesan yang tertulis Undangan APK tersebut," ungkapnya.

Setelah membuka tautan tersebut, ia mengaku banyak SMS yang masuk.

"Isinya adalah saya telah melakukan pembelian sesuatu. Padahal sama sekali saya tidak membeli. Jadi, mereka memanfaatkan aplikasi Telkomsel Kartu Halo untuk membeli. Cukup banyak pembeliannya," katanya.

Nomor ponsel pribadi Wakil Bupati (Wabup) Tulungagung, Jawa Timur Gatut Sunu Wibowo, diduga diretas oleh seseorang.

Atas kejadian tersebut, Wakil Bupati Tulungagung membuat laporan ke Mabes Polri dan Polda Jatim.

Hery Widodo, penasihat hukum wakil bupati mengatakan, peretasan terjadi pada nomor aplikasi WhatsApp (WA) Wakil Bupati. Diperkirakan, pembajakan mulai terjadi pada Selasa (23/05/2023).

Dia menjelaskan, mulanya wakil bupati tidak bisa mengakses saat membuka aplikasi WhatsApp-nya.

Karena kendala tersebut, lantas Wakil Bupati Tulungagung membawa ponselnya ke gerai.

"Ketika ditanyakan ke konter HP, aplikasi WA ada yang hack (meretas). Dan WA pak wabup tidak bisa digunakan," kata Hery Widodo melalui pesan suara, Jumat (26/05/2023).

Kemudian, Wakil Bupati Tulungagung Gatot Sunu menghubungi beberapa rekannya termasuk penasihat hukumnya.

Dia menyampaikan bahwa aplikasi WA tidak bisa digunakan dan ada yang meretasnya.

"Beliau juga menghubungi saya, menyampaikan permasalahan tersebut," terang Hery Widodo.

Kejadian yang hampir sama menimpa Bupati Bantul, DI Yogyakarta, Abdul Halim Muslih pada Mei 2023 lalu.

Pelaku menggunakan nomor WhatsApp miliknya untuk meminta sejumlah uang.

"Itu terjadi sejak dua hari lalu yakni Selasa (9/5/2023) habis Maghrib. Jadi pertama saya mau pakai WA kok tidak bisa, WA itu terkunci, tidak bisa masuk," kata Halim saat dihubungi wartawan Jumat (12/5/2023).

Halim menjelaskan, ada beberapa pesan yang dikirim melalui nomor pribadinya itu, termasuk ke asisten pribadinya.

Saat itu, pengirim meminta mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening.

"Alasannya mobile bankingnya baru error maka minta tolong agar transfer ke rekening ini untuk keponakannya bayar sekolah Rp 2 juta," kata dia.

Saat itulah politikus PKB ini mengetahui WhatsApp miliknya sudah dipakai orang lain. Langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk melacak.

"Ini masih dilakukan upaya-upaya secara teknologi IT yang dilakukan teman-teman kominfo. Bukan secara hukum," kata Halim.

"Posisi dia (diduga pelaku) menurut kepolisian itu di Surabaya," kata dia.

6. Bupati Sleman

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo juga pernah menjadi korban peretasan melalui WhatsApp.

"Saya tahunya pagi tadi. Saat mau buka WA, itu sudah ke logout (keluar). Ini pertama kalinya berhasil diretas. Sebelumnya selalu gagal," ujar Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam keterangan tertulis, Selasa (9/05/2023).

Asisten pribadi sempat memeriksa nomor WhatsApp (WA) Kustini Sri Purnomo. Setelah diperiksa, diketahui ternyata upaya peretasan sudah dilakukan sejak semalam.

Hal itu diketahui dari puluhan kode One Time Password (OTP) yang masuk di pesan nomor milik Kustini Sri Purnomo.

"Kemungkinan pelaku mengacak OTP-nya. Soalnya di pesan sms nomor saya itu masuk puluhan kode OTP sejak pukul 23.30-an WIB. Berarti upaya masuknya sejak waktu itu," tuturnya.

Pelaku menggunakan nomor WA Kustini Sri Purnomo ,untuk mengirim pesan kepada beberapa pihak. Melalui pesan tersebut, pelaku meminta sejumlah uang dengan modus untuk diberikan kepada keponakan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Selama Bulan Juli, 3 Pejabat Jadi Korban Peretasan: Kapolda Jateng hingga Wakil Wali Kota Tarakan

https://regional.kompas.com/read/2023/08/02/082542178/6-pejabat-daerah-jadi-korban-peretasan-selama-tahun-2023-dikirim-link-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke