Salin Artikel

Gubernur NTT Kritik Gedung Pemerintah yang Dibangun Asal Jadi: Banyak Ditempati Kambing

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat mengritik sejumlah bangunan milik pemerintah di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang dibangun asal jadi.

Akibatnya, sejumlah bangunan yang tak terurus akhirnya kerap dijadikan tempat berkumpulnya ternak milik warga.

Viktor menyampaikan hal itu, saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan bantuan pendidikan kepada 45 Sekolah se-Kabupaten TTS di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Kolbano Kabupaten TTS, Sabtu (15/4/2023).

Viktor menyebut, Kabupaten TTS adalah salah satu kabupaten kaya dan terbesar di NTT, sehingga, tidak boleh kerja dengan cara biasa.

Dia mengatakan, pembangunan infrastruktur tidak boleh dikerjakan asal jadi.

"Saat berkeliling NTT, saya lihat kita punya masalah adalah kita hobi membangun apa adanya, asal jadi. Apapun kita bangun, asal jadi, bangun habis gedung, tidak ditempati. Justru kambing yang datang dan tempati paling banyak," jelas Viktor, dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (16/4/2023).

Viktor juga berharap, agar pembangunan gedung sekolah harus juga memperhatikan aspek estetis, tidak asal bangun saja.

“Bangunan itu bukan saja kokoh tapi juga indah. Harus ada keindahan di sana. Pembangunan harus ada pesan ilmu pengetahuan, sehingga kalau orang lihat bangunannya bisa tahu bahwa yang bangun pasti pintar luar biasa, karena membangun dengan memiliki perencanaan yang luar biasa. Jangan bangun lalu belum apa-apa sudah rusak, seperti Rumah Sakit Pratama Boking," sindir Viktor.

Viktor pun langsung memberikan contoh konkret gedung SMK Negeri 1 Kolbano. Sekolah dengan latar pemandangan indah tapi desain bangunannya kurang bagus.

"Saya minta Pak Linus (Linus Lusi, Kadis Pendidikan Provinsi NTT) agar ke depan sebelum membangun, panggil konsultannya. Buat desain yang bagus dan modern sehingga kalau kita lihat, sekolah itu ada nuansa estetikanya di sana, keindahannya, jangan hanya bangunannya berdiri kaku tetapi harus ada pesan ilmu pengetahuan di situ,"jelasnya.

Viktor mengatakan, tantangan dunia pendidikan ke depan adalah bagaimana melahirkan peradaban di muka bumi ini.

"Kita lihat jumlah dana pendidikan yang fantastis, kita senang. TTS dapat sebegitu besar pastinya senang. Tetapi dana bantuan sebesar itu dikerjakan model seperti apa, itu yang mau kita lihat," ujar dia.

Kualitas perencanaannya, lanjut dia, harus dilihat apakah dari orang-orang yang asal buat rencana saja atau datang dari orang-orang yang memang punya kelas perencanaan yang matang luar biasa.

Termasuk juga membangun kerja sama yang baik dan juga membangun koordinasi yang baik.

“Uang sebanyak ini tidak akan berarti kalau tidak dikerjakan secara serius. Kita punya masalah di Provinsi NTT ini adalah kalau kita kerja bangunan, bangunan itu tidak menunjukan kualitas yang membanggakan. saya harap agar dana ini digunakan dalam pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara-cara yang lebih baik dan lebih terencana serta berkualitas,”katanya.

Untuk diketahui, pemberian bantuan pendidikan yang diserahkan oleh Gubernur NTT diterima oleh 45 sekolah se-Kabupaten TTS dengan total nilai bantuan sebesar Rp 40.725.110.000, terbagi dalam dua sumber pendanaan yakni dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. 

https://regional.kompas.com/read/2023/04/16/094710978/gubernur-ntt-kritik-gedung-pemerintah-yang-dibangun-asal-jadi-banyak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke