Salin Artikel

Mataram Urutan Ke-5 Kota Intoleran Versi Setara Institute, Wakil Wali Kota: Kita Jadikan Pelecut Meningkatkan Toleransi

Menanggapi hal itu Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman berpendapat, survei tersebut hanya penilaian yang akan dijadikan sebagai pelecut untuk meningkatkan toleransi di masyarakat.

"Itu kan hanya penilaian saja. Jadi pelecut saja untuk kita lebih meningkatkan upaya-upaya menuju kepada peningkatan toleransi," Kata Mujiburrahman saat dikonfirmasi di Mataram, Selasa (11/4/2023).

Upaya harmonisasi

Menurut Mujiburrahman, selama ini pemerintah Kota Mataram tetap menjaga harmonisasi antarsuku, antaretnis dan antaragama, demi menjaga stabilitas keamanan. 

Upaya menjaga harmonisasi tersebut sudah dicanangkan sejak awal pemerintahan yaitu sesuai dengan visi Kota Mataram Harum.

"Visi Kota Mataram menjadikan Mataram sebagai kota yang Harum yaitu harmoni, aman, ramah, unggul dan mandiri. Itu terselip secara jelas bahwa di antara 7 itu adalah toleransi (harmoni)," terang Mujiburrahman. 

Terkait hal ini, Pemkot Mataram menugaskan kepada seluruh jajaran OPD untuk menerjemahkan visi Harum dan mewujudkannya di setiap kegiatan.

Pertanyakan acuan

Terpisah, Sekretaris Komisi II DPRD Kota Mataram, Rino Rinaldi mempertanyakan acuan dari hasil penilaian tersebut. 

Menurut Rino, dari segi sosial keagamaan selama ini masyarakat di Kota Mataram hidup rukun berdampingan. 

"Kalau dibilang intoleran, sekarang ini Kota Mataram dari segi keagamaan, bagaimana kita berdampingan dengan Hindu, Kristen, Islam, kita berdampingan dengan sejuk," kata Rino melalui sambungan telepon, Senin (10/4/2023). 

Terlebih jika ada acara keagamaan, seperti puasa, hari raya Nyepi maupun hari besar lainnya, masyarakat hidup berdampingan, saling menjaga dan saling mengawal. 

Sebagai salah satu kota penyangga pariwisata, Kota Mataram selama ini juga ikut terlibat menyukseskan berbagai agenda besar di NTB.

"Kita sangat welcome terhadap dunia. Jadi intolerannya itu saya pertanyakan, seperti apa?" Kata Rino. 

Sebelumnya, Setara Institute merilis hasil laporan Indeks Kota Toleran (IKT) tahun 2022.

Mataram masuk urutan kelima kota tidak toleran (intoleran) dengan skor 4,387 setelah Cilegon, Depok, Padang dan Sabang.

Setara Institute merupakan Lembaga Swadaya masyarakat berbasis Indonesia yang melakukan penelitian dan advokasi tentang demokrasi, kebebasan politik dan hak asasi manusia. 

Dalam laporannya, Setara Institute melibatkan 94 kota dari total 98 kota di Indonesia.  Penilaian dilakukan dengan menggunakan 4 variabel seperti regulasi pemerintah kota, regulasi sosial, tindak pemerintah dan demografi sosio keagamaan.  

https://regional.kompas.com/read/2023/04/11/131114578/mataram-urutan-ke-5-kota-intoleran-versi-setara-institute-wakil-wali-kota

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke