Salin Artikel

Tak Hanya Bujuk Nenek Asal Madura, Camat Yunus Pernah Jadi Superhero New Man Keliling Pasar, Ini Ceritanya

Sebelum dibujuk Camat Yunus, nenek tersebut berontak menolak tes swab.

Ternyata bukan hanya sekali aksi Camat Yunus menjadi perhatian publik.

Pada Januari 2021, Camat Yunus berdandan menjadi super hero New Man untuk mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

Dengan menggunakan kostum ketat berwarna hijau dengan huruf S di bagian dada, sepatu oranye, serta jubah, Camat Yunus keliling pasar dan mal.

Berbeda dengan gambaran superhero lainnya, New Man bertubuh tambun, botak, dan memakai kacamata, dan mengenakan masker.

Dengan menggunakan bahasa Madura, ia menyosialisasikan protokol kesehatan ke pedagang yang sebagian besar adalah warga Madura.

"Minta tolong gih, angguy maskerra, jek bukka. Jek apolkompol, jeghe jarakna, ben abecco ngangguy sabun. Tore padhe ajege ben disiplin, sopaje corona atau Covid-19 paneka bisa cepat elang.

(Minta tolong ya, ayo pakai maskernya, jangan dibuka. Jangan kumpul-kumpul, dijaga jaraknya, dan jangan lupa cuci tangan pakai sabun. Mari kita bersama-sama menjaga dan disiplin, supaya Covid-19 ini bisa cepat hilang)," kata Yunus mengulang bahasa sosialisasi protokol kesehatan yang diucapkan saat itu.

Saat ditemui pada Rabu (6/1/2021), Yunus bercerita bahwa sosok New Man adalah ide mantan Wali Kota Tri Rismaharini.

"Saya tidak bisa menilai diri saya sendiri, silakan tanya ke Pemkot Surabaya," kata Yunus.

Yunus mengaku tak pernah malu atau menyesal memakai kostum New Man karena yang ia lakukan untuk kebaikan masyarakat.

"Sepanjang itu untuk kebaikan masyarakat tidak masalah saya menjadi apa pun karena itu sudah menjadi tugas saya," jelas dia.

"Jadi kalau ada warga yang melanggar protokol kesehatan, mereka ingat didatangi New Man, sehingga mereka kembali patuh," ucapnya.

Yunus tak tiap hari mengenakan kostum New Man. Ia hanya mengenakan kostum dan berkeliling pusat keramaian sesuai dengan jadwal yang sudah diatur oleh Pemkot Surabaya.

Nekek tersebut mengaku tinggal di Malang dan berangkat ke Madura untuk melayat. Saat akan tes antigen, nenek itu berontak.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang melihat nenek tersebut langsung meminta Yunus turun tangan membujuk nenek tersebut.

"Akhirnya waktu itu, Pak Wali menyampaikan. Pak Camat, itu urusanmu. Akhirnya saya mendekat, saya coba mengobrol pakai bahasa Madura," kata Yunus.

"Jadi nenek ini saya anggap keluarga, saya lakukan pendekatan itu biar nenek ini bersedia di-swab. Saya bilang tidak apa-apa, tidak sakit. Kalau takut, pejamkan mata. Tarik napas dalam-dalam. Pegang tangan saya. Bismillah tidak apa-apa," kata Yunus.

Dengan pendekatan itu, sang nenek akhirnya luluh dan bersedia tes antigen.

"Pertama masih berontak, lalu saya kasih tahu. Jangan banyak gerak biar nanti alat swab-nya tidak menusuk ke mana-mana. Kalau kena tusuk lebih sakit. Lihat saya, kalau takut lihat saya. Terus saya ulang-ulang dengan bahasa seperti itu. Akhirnya, alhamdulillah bisa selesai di-swab. Itu yang saya lakukan," ujar Yunus.

Di pos penyekatan Jembatan Suramadu, Yunus juga terlihat cukup aktif berinteraksi dengan masyarakat yang melintas di kawasan tersebut.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal, Ghinan Salman | Editor : Dheri Agriesta)

https://regional.kompas.com/read/2021/06/10/062600078/tak-hanya-bujuk-nenek-asal-madura-camat-yunus-pernah-jadi-superhero-new-man

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke