"Mas kalau Dikasih 1 Kilo Virus Mungkin Tidak Apa, tapi Kasihan Orang yang Sepuh"

Dalam unggahannya di Facebook, pria bernama Aliv Hermawan itu mengatakan bahwa tak bermasker pun tidak apa-apa.

Atas unggahan tersebut, Bupati Achmad Husein bereaksi.

Husein memanggil pria tersebut untuk bertemu secara langsung di ruang kompleks Pendapa Sipanji, Banyumas.

"Tidak pakai masker tidak apa-apa, masa bodoh, bodo amat. Ini permainan kotor pejabat di balik setiap bencana. Di Facebook bilang begitu ya," tanya Husein, Rabu (2/12/2020).

"Mas-nya kalau dikasih satu kilo virus juga mungkin tidak apa-apa, tapi kasihan orang yang sepuh, tolong dijaga bapak ibunya," pesan Bupati Husein.

Aliv mengunggah dirinya sebenarnya terasa pengap mengenakan masker.

Namun, ia merasa kasihan dengan bupati karena butuh kucuran dana untuk istrinya yang akan maju sebagai anggota DPRD.

"Ini maksudnya apa?" kata Bupati Husein mempertanyakan unggahan Aliv saat memanggilnya di salah satu ruang di kompleks Pendapa Sipanji Purwokerto, Banyumas.

Mengaku khilaf

Aliv pun mengakui dirinya telah membuat unggahan tersebut.

Ia meminta maaf dan menyadari kekeliruannya.

"Saya menyadari bahwa sikap saya salah kemarin. Saya termakan isu jika penyakit itu setting-an," tutur Aliv.

Ia menyatakan khilaf dan hanya emosi sesaat ketika membuat unggahan itu.

Bupati minta masyarakat bekerja sama memberantas Covid-19.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Husein mengajak masyarakat menegakkan protokol kesehatan.

Lebih-lebih saat ini Banyumas kembali memasuki zona merah dengan peningkatan kasus Covid-19.

Husein berharap, masyarakat membantu usaha keras pemerintah untuk menanggulangi penyebaran Covid-19.

Peningkatan status tersebut membuat Pemkab memfokuskan perlindungan pada masyarakatnya, terutama bagi yang memiliki penyakit komorbid.

Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono sampai mengimbau masyarakat supaya tidak mengadakan pesta kembang api.

"Natal dan tahun baru imbauan tidak ada kerumunan. Tapi saya tidak tahu nanti setelah tanggal 10 Desember sudah aman lagi, mungkin diizinkan," kata Sadewo di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (2/12/2020).

Menurutnya, kasus Covid-19 saat ini sudah lebih parah dibandingkan sebelumnya.

Bahkan, prediksi puncak corona pada September 2020 pun meleset.

"Kalau melihat kondisi sekarang lebih parah dibanding saat awal-awal dulu. Prediksi puncak kasus Covid-19 dulu dari para ahli kan September, Oktober mulai mereda," ujar Sadewo.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)