Salin Artikel

4 Faktor yang Bisa Dimanfaatkan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi Unggul di Sumut

Berikut sejumlah faktor yang bisa dimanfaatkan kedua paslon capres dan cawapres agar mampu meraup suara sebanyak-banyaknya di Sumut.
 
1. Raih Suara Swing Voters

Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Agus Suriadi mengatakan, peluang secara head to head kedua pasangan calon itu berimbang di Sumut.

Namun, ada celah yang harus disikapi dan diatur strateginya oleh kedua kubu hingga 17 April 2019, terutama untuk tim sukses. Salah satunya adalah swing voters. 

Kalau dirata-ratakan secara statistik, kata dia, Jokowi-Ma'ruf unggul sedikit tapi tidak menjamin kemenangan.

"Harusnya sebagai petahana, Jokowi unggul mutlak, paling tidak di atas 60 persen. Tapi hasil survei tidak segitu, paling kalau dia unggul hanya 50 persen. Anggap saja ini berimbang. Tinggal celah itu," kata Agus kepada Kompas.com.

Swing voters berada di angka 16 sampai 17 persen di Sumut yang akan bermain di detik-detik terakhir. Dia menilai kesempatan ini yang harus diambil kedua kandidat untuk mendongkrak elektabilitas.

2. Prabowo-Sandi Manfaatkan Pendukung Pasangan "Eramas"

Agus mengatakan, ditanya apakah para pendukung Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah atau pasangan "Eramas"  akan menjadi peluang mendongkrak suara untuk paslon 02, Agus mengiyakan. 

Saat Pilgub Sumut, pasangan Eramas diusung salah satunya oleh Partai Gerindra.

Agus mengatakan, kalau ingin men-tracking suara pasangan calon nomor urut 02, kata Agus, tinggal melihat kilas balik kemenangan Eramas saja.

 Pada Pilkada Sumut 2018, hasil rekapitulasi dari 33 kabupaten dan kota di Sumut menyatakan pasangan ini menang dengan 3.291.137 suara atau 57,58 persen.

Kemenangan tersebut didulang dari 17 kabupaten. Suara terbanyak berasal dari Kota Medan, Kabupaten Deliserdang, dan Kabupaten Langkat. 

Sedangkan rivalnya pada saat itu, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus yang diusung PDI-Perjuangan, merajai suara dari Kabupaten Tapanuli Utara, Karo, dan Dairi. Di Kota Medan,

Eramas gilang gemilang di 21 kecamatan dari 25 kecamatan yang ada.

"Kalau ini benar, kalau untuk Sumatera Utara, terutama di pantai timur. Itu berpengaruh terhadap dukungan paslon 02, kecuali seperti yang saya bilang tadi. Wilayah pantai barat, utara sampai kepulauan Nias, kita sudah bisa prediksi di atas 70 persen Jakowi unggul di sana," ujarnya.

3. Jokowi-Ma'ruf Pertebal Suara di Wilayah Kemenangan Djarot-Sihar

Saat Pemilihan Gubernur di Sumatera Utara, pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus yang diusung PDI-Perjuangan, merajai suara dari Kabupaten Tapanuli Utara, Karo, dan Dairi. 

Agus mengatakan, daerah-daerah tersebut merupakan wilayah PDI-P. 

"Jadi, berimbang," ujar Agus.

4. Pertebal Suara Akar Rumput 

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Arifin Saleh  mengatakan,  salah satu penentu dari kemenangan kedua paslon adalah bagaimana pendekatan di akar rumput.

Arifin menilai, masyarakat bawah masih sulit mendapatkan informasi mengenai kedua paslon.

"Menurut aku, penentunya itu sebenarnya ada di masyarakat akar rumput yang hari ini masih sulit terjangkau informasi. Ini ada di kelompok-kelompok pedesaan yang relatif jauh di pelosok," sambung Arifin. 

Arifin melihat kedua paslon dan timnya juga menyadari potensi dukungan dari populasi tersebut. 

Karena, kelompok milenial dan melek teknologi, apalagi yang peduli pemilu, serta kelas menengah ke atas, sudah terprediksi arah peta dukungannya. 

https://regional.kompas.com/read/2019/04/13/23533771/4-faktor-yang-bisa-dimanfaatkan-jokowi-maruf-dan-prabowo-sandi-unggul-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke