Salin Artikel

5 Fakta Kasus Pembakaran Kendaraan di Semarang, 450 Personel Polisi Diterjunkan hingga Minimnya Bukti dan Saksi

KOMPAS.com - Polda Jawa Tengah mengakui, kasus pembakaran kendaraan di Kota Semarang dan sekitarnya belum terpecahkan. Hal itu disebabkan minimnya saksi dan bukti.

Menurut Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono, para pelaku melakukan aksinya saat pagi dini hari. Selain itu, sejumlah hasil rekaman kamera CCTV juga tak maksimal.

Sejauh ini, tercatat ada 15 kasus yang pembakaran kendaraan yang dilaporkan terjadi di Kota Semarang, lalu 6 kasus di Kabupaten Kendal dan satu kasus di Kabupaten Semarang.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono memastikan, pengungkapan kasus tersebut masih berjalan. Polisi masih berusaha mengumpulkan barang bukti dalam tahap penyelidikan.

"Masih lidik (penyelidikan)," kata Condro, kepada wartawan di TBRS Semarang, Senin (4/2/2019) sore kemarin.

Menurut Condro, polisi belum dapat mengungkap kasus ini karena minimnya barang bukti. Kejadian teror yang rata-rata dilakukan pada dini hari atau menjelang subuh itu tidak banyak saksi yang melihat kejadian.

Selain itu, kamera pengintai yang dipasang di perumahan juga tidak secara jelas menunjukkan ciri-ciri pelaku pembakaran.

"Saksi minim. Ada CCTV, tapi resolusi rendah sekali," ucap jenderal bintang dua ini.

Untuk antisipasi teror, Polda Jawa Tengah secara simultan akan membantu pengamanan di wilayah Kota Besar Semarang dengan 450 personel.

Selain itu, jajaran Pemerintah Kota Semarang juga sepakat mengadakan siskamling untuk menjaga wilayahnya masing-masing.

"Kita berupaya lakukan pengungkapan dan warga amankan lingkungan," tambahnya.

Sementara itu, berdasal laporan yang diterima polisi, saat ini para pelaku juga mulai menyasar sepeda motor untuk dibakar.

Pada Sabtu pekan lalu, pembakaran kendaraan roda dua ditemukan di wilayah Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang.

Sementara pada Minggu, sepeda motor di Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang.

Sebelumnya, Irjen Pol Condro Kirono menjelaskan, teror pembakaran sejumlah kendaraan di wilayahnya ditujukan untuk menakuti masyarakat.

"Beberapa kejadian pembakaran, tidak ada latar belakang faktor ekonomi karena tidak ada barang yang dicuri, tidak ada dendam pribadi, karena warga baik-baik dan tidak ada yang punya musuh," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, mengajak warganya untuk meningkatkan pengamanan lingkungan dengan siskamling.

"Kita saat ini ditantang untuk rapatkan barisan. Maka tadi saya buat edaran camat dan lurah agar giatkan lagi siskamling, portal-portal diaktifkan. Kalau belum ada portal bisa swadaya buat portal. Kita kerjasama dengan polisi dan kami suport lewat itu," ujar Hendrar.

Hendrar Prihadi menduga, kasus pembakaran mobil di Semarang, Jawa Tengah, dilakukan oleh orang profesional.

Berdasar rekaman kamera CCTV yang terpasang di lokasi kejadian, tampak pelaku pembakaran yang berjumlah satu orang mengendarai sepeda motor, kata Hendrar.

Dari balik jaket, pelaku tampak mengeluarkan cairan yang diduga merupakan bahan bakar minyak dan sumbu berbentuk kain. Benda itu dilemparkan ke mobil yang menjadi incaran.

Hendrar mengatakan, dari gerak geriknya, pelaku diduga telah paham lokasi wilayah yang diincarnya.

"Pelaku yang kami lihat CCTV, mereka paham peta wilayah," kata Hendrar kepada wartawan di RM Selasih, Semarang, Senin (4/2/2019).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, situasi teror pembakaran menjelang Pemilu 2019 adalah kasus sensitif. Dirinya meminta polisi segera menangkap pelaku dan mengungkapkan motif pelaku kepada masyarakat.

"Motif apa yang dikejar apakah dendam, kejahatan, atau bahkan Pemilu. Jangan sampai ada gangu, situasi seperti ini kan sensitif," kata Ganjar, Jumat (1/2/2019).

Ganjar mengaku telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk penanganan kasus teror pembakaran kendaraan tersebut.

"Tidak boleh ada yang menggangu kepentingan apapun. Ini sudah terjadi di beberapa titik. Sudah dikejar pelakunya," kata dia.

Sumber: KOMPAS.com (Nazar Nurdin)

https://regional.kompas.com/read/2019/02/06/09233441/5-fakta-kasus-pembakaran-kendaraan-di-semarang-450-personel-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke