Salin Artikel

Kondisi Terkini Selly, Penderita Hidrosefalus yang Sempat Ketuk Hati Pembaca "Kompas.com"

GRESIK, KOMPAS.com – Masih ingat dengan Selly Anggraeni? Anak balita dari pasangan Khusaeri dan Mukhlis, warga RT 2 RW 1 Dusun Amburan, Desa Kandangan, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur, itu terlahir menderita hidrosefalus. Penderitaan Selly sempat mengetuk hati para pembaca Kompas.com pada pertengahan 2016.

Saat ditemui Kompas.com dalam acara sosial yang digelar oleh Yayasan Omah Dhuafa di Pendopo Alun-alun Gresik, Sabtu (20/1/2018), kondisi Selly yang kini sudah berusia lima tahun terlihat lebih sehat dari sebelumnya meski kepalanya masih tampak membesar.

“Iya, dapat undangan dari Omah Dhuafa, yang menjadi penopang kehidupan kami saat ini selain dari pemerintah. Kami diundang bersama dengan orang-orang tidak punya yang lain untuk mendapatkan santunan,” tutur Khusaeri, Sabtu.

Khusaeri menuturkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari Selly banyak dibantu oleh Yayasan Omah Dhuafa. Meskipun demikian, untuk biaya pengobatan saat ini sudah mendapat tanggungan dari pihak pemerintah.

“Untuk berobat ke rumah sakit memang gratis, sudah ditanggung oleh pemerintah dan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Tapi, di luar itu untuk keperluan beli susu dan beli pampers (popok) setiap bulan dari Omah Dhuafa,” terangnya.

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai buruh tani tersebut juga menuturkan, BPJS yang saat ini didapatkan oleh Selly juga lantaran dijembatani oleh Yayasan Omah Dhuafa. Padahal, keluarga ini sebelumnya sempat mengaku kesulitan untuk mendapatkan BPJS sehingga pengobatan untuk Selly sempat menggunakan dana pribadi. Bahkan dia harus menggadaikan sertifikat rumah serta barang-barang berharga yang dimiliki.

“Sumbangan sekarang memang sudah banyak yang kasih, banyak yang iba dengan kondisi Selly, termasuk media Mas (para pembaca Kompas.com). Tapi memang yang aktif dan rutin kasih setiap bulan itu Omah Dhuafa. Seperti kemarin pada saat operasi ketiga di Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya. Biaya rumah sakit dan obat memang gratis, tapi keperluan seperti uang makan dan keperluan lain dapat bantuan dari Omah Dhuafa,” ujar Khusaeri.

Sebelumnya, Kompas.com bekerja sama dengan kitabisa.com juga sempat membuka rekening penggalangan dana untuk Selly. Sejak dibuka pada 27 Oktober 2016 dan disalurkan pada akhir November 2016, terkumpul donasi Rp 44.803.600. Namun, setelah dikurangi biaya administrasi kitabisa.com, jumlah donasi yang diterima oleh pihak keluarga menjadi Rp 44.355.622.

“Terima kasih kepada media Mas dan semua pihak yang telah banyak membantu Selly untuk bisa sembuh dari penyakit ini, termasuk Omah Dhuafa. Semoga apa yang sudah diberikan bisa segera membuat Selly sembuh,” tambah Mukhlis.

Sementara itu, Syaikhu Busiri dan Dian Setyorini dari Yayasan Omah Dhuafa mengatakan, dana yang diberikan sebagai bantuan untuk Selly berasal dari dana para donatur yang rela menyisihkan sebagian hartanya untuk berbagi dengan sesama yang kurang mampu.

“Dana itu semuanya berasal dari para donatur Omah Dhuafa yang kami salurkan kepada mereka yang tidak mampu dan dilanda kesusahan. Selain untuk Selly, kami juga melakukan kepada beberapa orang tidak mampu lain yang memang membutuhkan bantuan,” ucap Syaikhu yang diamini oleh Dian.

Bila ditilik dari tinjauan medis, hidrosefalus atau akumulasi cairan di dalam otak yang menyebabkan kepala bayi membesar bisa dideteksi sejak dalam kandungan. Penyebab hidrosefalus pun bermacam-macam, meski yang paling sering ditemui adalah karena kelainan bawaan sejak lahir yang disebabkan infeksi toksoplasmosis.

Hidrosefalus bukanlah penyakit turunan. Penyakit ini juga bisa dicegah dengan cara pemeriksaan secara rutin sebelum dan selama kehamilan, seperti tes TORCH (Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus/CMV, dan Herpes simplex), bisa digunakan menjadi alternatif untuk mencegah bayi mengidap hidrosefalus.

https://regional.kompas.com/read/2018/01/20/15390051/kondisi-terkini-selly-penderita-hidrosefalus-yang-sempat-ketuk-hati-pembaca

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke